Mengungkap "Hubungan" Anies Baswedan dengan Farid Okbah dan Narasi "Jahat" Elit PKS
Kemarin, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang terduga teroris yaitu Farid Amad Okbah, Zain An-Najah dan Anung Al-Hamat di wilayah Bekasi, Jawa Barat.
Pihak Kepolisian mengatakan jika mereka sudah memiliki cukup bukti untuk menjerat ketiga orang tersebut.
"Kita sudah kumpulkan bukti yang cukup, kita yakin, kemudian kita lakukan tindakan dan upaya hukum," jelas Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan.
Penulis tidak akan membahas detail siapa Anung Al-Hamat atau Ahmad Zain An-Najah yang merupakan salah satu anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, tetapi penulis akan membahas siapa sebenarnya Farid Ahmad Okbah dan hubungannya dengan Anies Baswedan untuk melawan propaganda dan narasi “jahat” elit PKS.
Mari kita bahas lebih dalam tentang sosok Farid Ahmad Okbah ini…
Dalam beberapa postingan situs Voa-Islam, secara tegas menyebutkan jika Farid Ahmad Okbah ini adalah Dewan Penasehat situs tersebut.
Pada tahun 2017 lalu, situs Voa-Islam ini pernah diblokir oleh Kominfo karena melakukan provokasi SARA!
Ada yang masih ingat dengan kasus meninggalnya Muhammad Al-Zahra Zoya yang dituduh mencuri amplifier Mesjid di Bekasi beberapa tahun yang lalu?
Lalu, lembaga Infaq Dakwah Center (IDC) yang pembinanya adalah Farid Ahmad Okbah membuat penggalangan dana untuk korban.
Lembaga IDC ini berhasil mengumpulkan uang donasi dari masyarakat sebanyak Rp 651.582.000 untuk keluarga korban.
Tetapi yang disalurkan ke istri korban “hanya” Rp 251.582.000 yang diserahkan langsung oleh pembina IDC Farid Ahmad Okbah kepada Siti Zubaidah dan anaknya Alif.
Jika uang donasi yang terkumpul sebanyak Rp 651.582.000 tetapi yang diberikan ke istri korban hanya Rp 251.582.000 lalu Rp 400 juta lagi kemana? Pihak IDC memberitatahukan jika uang sejumlah Rp 250 juta bakal dibelikan rumah, sementara sisanya Rp 400 juta diinfaq kepada lembaga tersebut.
Jadi, silahkan menilai sendiri siapa yang untung besar dengan dalih pengumpulan dana untuk istri korban tersebut…
Banyak yang tidak tahu jika lembaga IDC ini merupakan salah satu lembaga kemanusiaan di Indonesia yang diduga untuk kegiatan berbau terorisme.
Ahli kontra terorisme dari lembaga Certified Counter Terrorism Practioner, Rakyan Adibrata mengatakan bahwa ada beberapa lembaga atau organisasi kemanusiaan baik internasional maupul lokal, yang menggalang dana (fundrising) untuk kegiatan terorisme.
Paling tidak, menurutnya, ada tiga lembaga kemanusiaan di Indonesia yang diduga paling menonjol dalam memberikan bantuan untuk kegiatan berbau terorisme. Ketiga lembaga itu adalah Infaq DakwahCenter (IDC), Gerakan Seribu Sehari (GASIBU), dan Azzam Dakwah Center (ADC).
Dalam situs internal mereka, Farid Ahmad Okbah ini juga pernah melakukan road show ke-35 kota di Indonesia dengan dalih pengumpulan dana peduli Suriah tetapi malah menggunakan simbol pemberontak Suriah!
Lalu, apa hubungan antara Farid Ahmad Okbah dengan Anies Baswedan?
Ada yang masih ingat dengan Anies bersama dengan beberapa tokoh berikut ini?
Dalam foto tersebut jelas kelihatan ada sosok Farid Ahmad Okbah di barisan paling kanan atas!
Farid Okbah ini pernah mengatakan jika reuni 212 merupakan momen umat bersatu yang dimuat di situs Panjimas yang pernah diblokir oleh Kominfo atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Farid Ahmad Okbah, pendiri MIUMI ini merupakan salah satu “penggerak” aksi politik berkedok bela agama seperti yang terlihat dalam videonya:
Yang mau kepo-in akun official milik Farid Ahmad Okbah, silahkan klik di https://www.instagram.com/faridokbah_official/
Dalam instagram tersebut, kita bisa melihat foto Farid bersama dengan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta saat ini…
Dalam postingan yang lainya, Farid malah memperlihatkan foto Anies Baswedan yang sedang membaca buku miliknya beberapa hari lalu.
Bahkan pada tanggal 14 November 2021 lalu, Anies Baswedan hadir di rumah mertua Farid Ahmad Okbah.
Informasi pertemuan Anies Baswedan dan Farid Ahmad Okbah sebelum ditangkap oleh Densus terkait dugaan terorisme juga dimuat dalam media nasional
Jadi sudah paham bukan bagaimana “hubungan” Anies Baswedan dengan Farid yang ditangkap oleh Densus 88 ini?
Setelah mengetahui jika sosok Farid Ahmad Okbah ini merupakan Dewan Penasehat situs radikal sekaligus Pembina lembaga IDC yang memberikan bantuan untuk kegiatan berbau terorisme serta pernah melakuan kegiatan penggalangan dana dengan dalih peduli Suriah tetapi menggunakan simbol bendera pemberontak Suriah, jadi masih pantaskah orang seperti ini dibela?
Jangan mau “diprovokasi” oleh elit partai oposisi PKS seperti Mardani Ali Sera dan Nassir Djamil terkait penangkapan tokoh “radikal” Farid Ahmad Okbah.
Mardani Ali Sera sengaja membuat cuitan untuk memancing emosi umat membuat tagar #saveulama
Elit PKS lainnya, Nassir Djamil juga sengaja nyinyir terhadap Densus 88 yang menangkap ketiga orang tersebut.
“Hal ini penting dilakukan agar jangan terkesan Densus 88 yang pernah ditantang oleh organisasi teroris KKB Papua, malah sepertinya hanya menyasar mubalig muslim, tebang pilih dan cenderung menyudutkan umat Islam,” ujarnya.
Dari pernyataan kedua elit partai oposisi tersebut sangat jelas mengandung narasi “jahat” seolah Densus 88 anti terhadap umat Islam dan ini sangat berbahaya karena bisa memancing emosi umat yang merupakan mayoritas di Indonesia.
Atau kedua PKS tersebut sengaja ingin menciptakan chaos di tengah masyarakat dengan menggunakan isu sentimen agama?
Jangan lupa sejarah, jika petinggi PKS Hidayat Nur Wahid pernah menyarankan Polisi menggunakan tembakan bius untuk melumpuhkan teroris.
Dan Nasir Djamil ini juga sempat “sewot” ketika teroris ditembak mati setelah menusuk 2 Polisi di Mesjid tahun 2017 lalu.
Nasir Djamil bersama dengan beberapa tokoh oposisi lainnya sempat mengunjungi Gatot Saptono yang ditahan terkait kasus makar di Mako Brimob.
Jangan katakan jika mereka pura-pura tidak tahu jika Gatot Saptono ini merupakan mantan Ketua HTI yang pernah membentuk dewan revolusi (berkedok) Islam untuk mengambil alih kekuasaan yang sah di Indonesia tahun 2011 silam.
Pada tahun 2013, Gatot ini juga pernah ingin membubarkan Densus 88.
Apakah sebuah kebetulan, jika Gatot Saptono yang ingin membubarkan Densus 88 pernah foto bersama dengan Farid Ahmad Okbah yang kemarin diciduk oleh Densus 88 saat menghadiri acara pemakaman Abu Jibril yang anaknya tewas di Suriah untuk membela jaringan teroris Al Qaeda melawan pemerintahan yang sah di sana?
Akhir kata, kita sebagai rakyat kecil jangan mudah terprovokasi oleh pihak oposisi yang memang tidak suka dengan situasi kondusif saat ini karena itu membuat nama pemerintahan semakin baik di mata rakyat.
Pihak Kepolisian juga tidak akan sembarangan menangkap orang karena semuanya harus sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Wassalam,
Nafys Seword
0 Comments:
Posting Komentar