Tampilkan postingan dengan label Perang Degital. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perang Degital. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Juni 2022

Pemanfaatan "Reptilian Brain" Manusia Untuk Membentuk Seseorang Menjadi Radikal Dalam Ranah Perang Asimetris

 Pemanfaatan "Reptilian Brain" Manusia Untuk Membentuk Seseorang Menjadi Radikal Dalam Ranah Perang Asimetris

Oleh:
Ruly Rahadian

Sering muncul pertanyaan di benak kita semua. Kenapa orang-orang yang terpapar Radikalisme bisa menjadi beringas, bahkan sadis? Banyak bukti menunjukkan, bahwa kegiatan terorisme yang menyebabkan ketakutan di masyarakat, berawal dari orang-orang yang tidak berpikiran kritis, kemudian mereka dicuci otak dan menjadi orang yang sadis. Secara sikap terjadi perubahan, secara umum bisa dilihat dari rata-rata para pelaku teror itu bermata liar, gerak gerik yang gelisah dan mencurigakan, serta berbicara tidak mau kalah walau tanpa dasar logika samasekali.

Biasanya, orang-orang yang sudah terpapar Radikalisme pernah mengalami proses cuci otak, atau pembentukan Mindset, dimana pola pikirnya dibentuk oleh sebuah pola pikir yang disebut Growth Mindset atau Mindset Berkembang. terbentuknya Mindset ini dibangun dari keyakinan, bahwa nilai-nilai dasar itu bukan sesuatu yang statis tetapi bisa diubah dan dikembangkan dengan nilai-nilai baru.

Atribut Radikalisme
Sedangkan Fixed Mindset atau Mindset Tetap, yang secara keumuman atau kewajaran, terbentuk dari nilai-nilai dasar yang diyakini kebenarannya serta melandasi sikap dan perilakunya. Fixed Mindset inilah yang kemudian dihantam oleh gempuran Growth Mindset yang dilakukan secara gencar dan masif.

Pikiran sadar dan neocortex adalah tempat pengetahuan berproses. Cara menyerap informasi neocortex berbeda dengan limbic. Maka tak heran orang yang telah teradikalisasi sulit diubah dengan untaian kata-kata yang rasional. Mesti diingat, sistem limbic mendukung berbagai fungsi seperti emosi, perilaku, motivasi dan memori jangka panjang.

Proses yang bekerja di pikiran sadar disampaikan dengan kata-kata, baik tulisan maupun lisan dalam bahasa apapun. Pikiran sadar inilah yang kita gunakan dalam mengidentifikasi informasi yang masuk melalui panca indera, membandingkan sesuatu, menilai, menimbang, menganalisa dan mengambil keputusan. Pikiran sadar berhubungan dengan belahan otak sebelah kiri yang bersifat verbal, logis, dan analitis.

Pikiran bawah sadar dan limbic bersangkut paut dengan keyakinan dan iman yang tertanam dalam diri manusia. Di dalamnya berproses perasaan atau emosi seseorang. Dalam limbic, religiositas seseorang bertumbuh. Pikiran bawah sadar terhubung dengan belahan otak sebelah kanan yang bersifat non verbal, gestalt, dan intuitif.

Dalam pikiran bawah sadar inilah tersimpan segala memori, emosi, kebiasaan, keinginan, kepribadian, persepsi, citra diri, nilai, kepercayaan, dan keyakinan kita. Pikiran bawah sadar sangat jujur, polos, tidak ragu, tidak membantah, tidak mempertanyakan dan langsung bisa menerima dan mempercayai apapun yang diberikan kepadanya baik secara sadar maupun tidak.

Proses radikalisasi terjadi pada otak limbic, bahkan menyelusup hingga reptilian brain. Otak limbic tempat emosi berada. Kebencian, kemarahan, ketakutan, dan kepuasan terletak di limbic. Reptilian brain bertanggung jawab atas hal-hal dasar yang mencakup rasa lapar, kontrol suhu, respon atas rasa takut, mempertahankan wilayah, dan menjaga keamanan.

Bila mengena sampai limbic, orang menjadi mudah ditakut-takuti, diiming-imingi sehingga menjadi kehilangan akal sehat dalam pengambilan keputusan, dan dipenuhi rasa kebencian. Saat mengenai reptilian brain maka orang akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan wilayah keyakinannya dan melawan serta menyerang apapun yang dianggap sebagai ancaman. Itulah yang dilakukan oleh satwa yang tergolong Reptilia.

Banyak kaum radikal menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan ini dalam merekrut pengikutnya, karena cara ini dirasa cukup efektif dan efisien, serta dilakukan dalam waktu pencapaian yang relatif cepat. Aspek emosi merekalah yang dibangun, untuk membentuk ambisi dalam mempertahankan kebenaran versi mereka, dan berani bersikap apapun juga demi hal tersebut.

Ketika emosi dan ambisi tidak stabil kemudian menjadi tidak terkendali, Reptilian Brain pada otak yang telah mendominasi cara berpikir, bertindak dan berperilaku, dapat mengahasilkan keluaran berupa tindakan Jahat, sadis, buas, kejam, begal, kanibal, sangar, menakutkan, rakus, dan masih banyak lagi karakter negatif yang dimiliki oleh binatang dari kelompok reptil (buaya, ular, komodo, biawak, dll). 

Struktur Pola PIkir Manusia di dalam Otak
Selain itu, mereka yang sudah terpapar Radikalisme itu juga tidak memiliki rasa malu layaknya sifat hewan pada umumnya, yang tidak memiliki akal. Kita bisa melihat sikap para pembuat dan pelaku teror yang tertangkap. Sebagian besar mereka tidak malu atau menutupi wajahnya dari sorotan kamera televisi maupun jilatan lampu kilat kamera foto. Bahkan ada kecenderungan menantang.

Jika kita perhatikan, secara umum para pelaku teror masuk ke dalam kategori usia mulai dari 17-24 tahun. Mereka ini menjadi sasaran utama kelompok teroris dalam menyebarkan paham tersebut. Sarana yang paling banyak digunakan sebagai penghantaranya adalah media sosial. Hal ini disinyalir telah menjadi inkubator radikalisme, khususnya bagi generasi muda. Dan berdasarkan survei BNPT, ternyata ada sekitar 80 persen generasi muda rentan terpapar radikalisme, karena cenderung tidak berpikir kritis.

Hal Ini harus menjadi fokus perhatian, bahwa secara umum, generasi milenial lebih cenderung menelan mentah, serta tidak melakukan cek-ricek untuk setiap infomasi yang diterimanya. Kita tidak bisa menyalahkan dulu mereka, karena mereka lahir di era instan. Berbagai pengetahuan bisa mereka serap dengan cepat dalam waktu singkat melalui internet, tanpa bekal literasi yang optimal.

Sikap intoleran inipun biasanya muncul kepada generasi yang tidak kritis di dalam berpikir, sehingga cepat sekali menerima informasi yang masih mentah tanpa diolah menjadi suatu kebenaran, yang kemudian meningkat menjadi suatu keyakinan.

Setelah meyakini sesuatu pemahaman melalui aspek emosional, kebiasaan, keinginan, kepribadian, persepsi, citra diri, nilai, kepercayaan, dan keyakinan, maka hal yang menjadi keumuman atau kewajaran yang berlaku di masyarakat baik secara moral kemanusiaan maupun agama dengan mudahnya dilibas oleh virus Minset Growth yang sudah menjalar ke otak masyarakat yang telah menganggap kebenaran yang telah diyakininya.

Akibatnya, begitu datang orang-orang yang menyelusupkan ajaran atau keyakinan lain pada limbic, bahkan reptilian brain kedalam kondisi orang-orang sedang menghadapi persoalan pribadi, misalnya broken home, sakit berat, atau ditinggalkan oleh orang yang dikasihi, maka keyakinan dan kepercayaannya yang berbentuk Fixed Mindset itu akan segera berubah secara total melalui serangan Growth Mindset.

Seluruh informasi dan pengetahuan yang didapatkan melalui otak neocortex menjadi pudar dan tergantikan dengan kepercayaan dan keyakinan yang baru berupa Growth Mindset dari limbic dan reptilian brain. Maka tidak heran jika terjadi pada orang yang berpindah agama, banyak yang menjadi lebih fanatik, dan tak sedikit dari mereka yang justru malah berbalik dan menyerang atau menjelek-jelekkan agama yang dianut sebelumnya.

Biasanya, materi yang dibangun untuk merusak Fixed Mindset ini menggunakan konsep propaganda yang umumnya menggunakan sejumlah yang menggunakan narasi ketidakadilan. Dalam kasus ekstremisme bermotif jihad, biasanya itu dibawa dalam narasi kezaliman, pemerintah thoghut dan lain-lain. Thogut yang mempunyai berhala, digiring menjadi istilah yang biasa digunakan gerakan ekstrem bermotif jihad untuk menyebut pemerintah yang jahat. Pemerintahan Thogut.

Persepsi dan pola pikir adalah yang menyentuh emosi dan mengaktifkan rasa terancam serta terzalimi. Hal inilah yang dapat mengaktifkan otak reptil (reptilian brain), dan menghentikan cara berpikir logis (neoncortex) yang biasa dilakukan oleh orang berpikiran sehat, normal dan waras.

Kemudian konsep narasi ini diperkuat oleh pola yang kedua yakni Narasi Teologis dan Narasi Historis. Dalam narasi teologis, gerakan ekstrem bermotif jihad biasanya menggunakan potongan ayat-ayat dalam Quran dan Hadist tanpa dibahas secara menyeluruh. Penggalan-penggalan inilah yang dibuat menjadi sebuah pemahaman yang sifatnya mutlak dan menjadi sebuah prinsip kaku dalam menjalankan kehidupannya. Begitu juga dengan Narasi Historis yang kerap mencomot episode-episode sejarah Kerasulan yang menjustifikasi kekerasan. Sangat berbahaya.

Langkah berikutnya yang juga merupakan finalisasi strategi aktornya adalah ajakan aksi, berupa qital atau perang jihad, dan lain-lain. Tanpa critical thinking atau pemikiran kritis yang kuat, sehingga semua propaganda itu terlihat sebagai suatu kebenaran dan meyakinkan.

Upaya untuk mengembalikan orang yang telah terpengaruh limbic dan reptilian brain-nya dengan memberi penjelasan rasional akan menjadi upaya sia-sia karena pola pikir mereka sudah tidak nyambung. Bahasa limbic dan reptilian brain bukanlah bersifat verbal, logis, dan analitis. Limbic dan reptilian brain berhubungan dengan emosi dan menyerap serta percaya apapun informasi yang diterima.

Di satu sisi masih ada Pikiran supra sadar yaitu tempat” Bersemi Cahaya Kebajikan Tuhan”. Supra Sadar inilah yang menghubungkan kesadaran seseorang yang langsung kepada Tuhan. Dalam pikiran supra sadar inilah nilai-nilai spiritualitas seseorang bertumbuh, mampu menjadi landasan pembangunan karakter dalam dirinya. Hal ini sangat logis, karena untuk menjadi manusia yang ideal, harus mengenal sifat-sifat KeTuhanan yang tentunya tidak hanya dijadikan referensi, melainkan menjadi refleksi dalam diri agar mampu mencegah hal-hal yang buruk dan destruktif, dan tentunya akan menjadikan manusia kontraproduktif di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mengantisipasi itu semua, kita wajib membangun benteng keimanan yang kokoh dan Ilmu Pengetahuan yang memadai, untuk menjadi landasan yang penting dalam kematangan berpikir seseorang yang mampu mengendalikan dirinya. Matang secara emosional, dan bijak dalam berpikir, sehingga menghasilkan manusia Indonesia yang santun, beradab, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan memiliki sikap yang toleran dan tenggang rasa yang tinggi.

•Penulis adalah pemerhati Perang Asimetris
Source : https://sigranews.com/?p=3344
https://youtu.be/v4SGiBr03as

Rabu, 11 Agustus 2021

Luar Biasa, Perang Degital Semakin Myata,Tidak Ada Sinyal GPS di Laut Cina Selatan Semalam. Kapal Amerika Panik

Luar Biasa, Perang Degital Semakin Myata,Tidak Ada Sinyal GPS di Laut Cina Selatan Semalam. Kapal Amerika Panik

Pertarungan di teknologi sudah di praktekan China dalam penguasaan layanan GPS yg hanya bisa beroperasi dgn navigasi buatan Beidou. Sinyal GPS tiba tiba lenyap di kawasan yang mengarah ke konflik di perairan Laut China Selatan. Negara Asing semua tidak bisa menjangkau alat bantuan Navigasi. Militer AS buru-buru memerintahkan swmua kapal induk untuk mundur.

China sudah bergerak di Laut China Selatan, dan sinyal GPS di Laut China Selatan tidak bisa menerima sinyal GPS yang buatan Amerika . Kapal induk AS tiba-tiba tersesat. Pentagon hanya bisa melakukannya dengan tergesa-gesa. Menurut laporan, peralatan penerima sinyal satelit dari sejumlah besar pelampung lepas pantai di Laut Cina Selatan semuanya akan diganti dengan sinyal dari sistem navigasi Beidou,

Hal ini yang mengejutkan negara-negara asing, terutama Amerika Serikat. Tidak ada sinyal GPS di Laut Cina Selatan semalam. Militer AS buru-buru memerintahkan semua kapal induk untuk mundur. Sinyal GPS di Laut Cina Selatan menghilang dalam semalam. 

Saat ini, sistem navigasi Beidou China telah menjadi sistem navigasi dan penentuan posisi yang paling canggih, terkuat, dan paling akurat di dunia. Ini telah mencapai cakupan global dan layanan global, mengalahkan GPS dan menjadi sistem navigasi dan penentuan posisi terkuat di dunia. Yang paling penting adalah bahwa sistem navigasi dan penentuan posisi China tidak acak seperti GPS Amerika Serikat, dan tidak akan secara sewenang-wenang mematikan layanan kepada pelanggan.
GPS Amerika Serikat tidak hanya dikendalikan oleh politisi Amerika, tetapi juga dikontrol secara ketat oleh militer AS. Iran Peluncuran rudal balistik mengalami penutupan GPS AS, yang secara langsung menyebabkan kegagalan uji coba rudal balistik Iran. 
Belum lagi fakta bahwa Amerika Serikat menutup GPS ke China pada tahun 1996. Tahun itu sangat melukai tentara China dan rakyat China. China bertekad untuk mengembangkan sistem navigasi dan penentuan posisi satelitnya sendiri. Orang-orang Cina tidak lagi bergantung padanya. Orang asing.

Ketika sistem navigasi Beidou diresmikan, itu diejek, dan bahkan Eropa mengejek China, karena China ditolak untuk bergabung dengan sistem Galileo Eropa, dan mereka juga menolak partisipasi China dalam proyek inti. Sekarang saya khawatir orang Eropalah yang paling menyesalinya. Sistem navigasi dan penentuan posisi Beidou China tidak hanya secara sempurna melampaui Galileo Eropa, tetapi juga menjadi yang pertama di dunia dalam satu gerakan. Galileo di Eropa sekarang yang terburuk. Itu tetap setengah mati, tetapi tidak dapat terus meluncurkan satelit baru untuk melengkapinya. Yang paling penting adalah bahwa orbit asli ditempati oleh satelit navigasi dan penentuan posisi Beidou.

Bahkan, sistem navigasi satelit GPS AS selalu menerima transmisi data. Data akan dikirim ke server AS. Setelah penyaringan dan penyaringan, dipastikan bahwa unit sensitif menggunakan GPS. Setelah militer dan politisi AS menentukan bahwa unit sensitif ini terlibat. Jika mereka menganggap tindakan yang tidak dapat diterima, mereka akan mematikan layanan GPS, membuat unit target sama sekali tidak dapat menggunakan GPS untuk aktivitas terkait. Amerika Serikat percaya bahwa GPS adalah unik di dunia. Selama negara menggunakan GPS, Amerika Serikat dapat mematikannya kapan saja selama tidak bahagia. Inilah hegemoni Amerika Serikat dalam sistem navigasi dan penentuan posisi global.

Navigasi Beidou dan satelit pemosisian datang dari belakang. Kuda hitam ini mematahkan hegemoni Amerika Serikat dalam navigasi dan penentuan posisi dan memberi dunia pilihan. Dunia tidak lagi harus menanggung penindasan Amerika Serikat. Perjanjian kerjasama strategis 25 tahun antara China dan Iran termasuk Beidou. Layanan satelit patut mendapat perhatian di seluruh dunia. Mungkin orang Amerika tidak menyangka bahwa mereka akan menerima perlakuan serupa suatu hari nanti. China akan mengganti semua pelampung di Laut China Selatan. Sinyal GPS hilang semalam di Laut Cina Selatan. Amerika Serikat yang disalahkan dan hanya bisa menerima sinyal dari satelit Beidou China. Ini dianggap sebagai serangan balik terhadap Amerika Serikat. Tetapi juga biarkan Amerika Serikat merasakan rasa yang sama.

Tak heran jika para politisi anti-China Pentagon dan AS cemas. Selama kapal induk AS memasuki Laut Cina Selatan, setiap gerakan mereka akan direkam oleh satelit navigasi Beidou, dan data akan dikirim ke server, sehingga Cina tahu semua tentang tindakan Angkatan Laut AS. Hal ini lebih kondusif untuk mempertahankan Laut Cina Selatan dan keamanan Laut Cina Selatan, dan pada saat yang sama dapat mengekang ambisi perang Amerika Serikat dan negara-negara lain. Mungkin ini juga menjadi faktor keberangkatan kapal induk AS dari Laut Cina Selatan. Jia You China
Source : 
 https://www.law-justice.co/artikel/113935/tidak-ada-sinyal-gps-di-laut-cina-selatan-semalam-kapal-amerika-panik/
Arsip.Topsekali.com

Perang Degital Dunia Maya,Dan Di Beberapa Tempat Terjadi Aksi Pembukaman

 

*Perang Degital Dunia Maya,Dan Di* 
*Beberapa Tempat Terjadi Aksi Pembukaman* 
*"FB saya juga pernah mengalaminya beberapa kali. Ada yang jumlah followernya ratusan ribu. Tewas mengenaskan. Innalillahi..."* ( Eko Kuntadhi )

Di Twitter lagi ramai. Serangan terhadap akun medsos untuk membuatnya tumbang. Akun bang Ade Armando tumbang. Akun Chusnul Mariyah juga tumbang. Mereka memang akun dengan follower besar. 

Akunku, Denny Siregar, Habib Think, Yusuf Dumdum juga jadi sasaran. 

Saya gak tahu siapa yang lakukan ini. Tapi yang pasti mereka terorganisir. Dalam satu komando untuk melakukan report atau aduan. Sehingga platform seperti Twitter percaya dengan aduan rombongan itu lalu menutup akun yang diadukan. 

Mungkin juga serangan ini ada kaitannya dengan ancaman Partai Demokrat yang menyatakan perang melawan netizen pendukung Jokowi. Karena gagal adu argumentasi, mereka memilih melakukan pembungkaman. 

Ada yang bilang juga bahwa serangan terstruktur ini karena naiknya tagar #AniesKelebihanBayar yang kemarin heboh. Mereka gak suka dengan tagar itu lalu membungkam. 

Saya sendiri diinformasikan seorang teman semalam. "Akumu twitter lu diincar. Lu jadi sasaran pembungkaman," ujarnya. 

"Gimana caranya? "

"Akun lu mereka report ramai-ramai. Lalu Twitter meresponnya dengan mensuspend akun. "

"Lho, kan kita bisa buat lagi. Gratis, toh? "

"Sayang follower lu yang ratusan ribu itu. Gak mudah cari follower sebanyak itu, " katanya. 

"Lha, follower gue juga gak ada yang sayang sama gue. Jadi masalahnya dimana? Hahahaha... "

"Kampret lu! "

Iya memang. Situs blog saya sudah lama diserang. Gak bisa diakses. Ratusan kumpulan tulisan gak bisa diakses lagi. Soalnya, saya gak punya arsip tulisan-tulisan itu. 

Untung saja seorang teman baik hati rupanya rajin mengarsipkan tulisan-tulisan saya. Dikirim via email. Alhamdulillah, sebagian tulisan itu bisa diselamatkan. 

FB saya juga pernah mengalaminya beberapa kali. Ada yang jumlah followernya ratusan ribu. Tewas mengenaskan. Innalillahi... 

Terus aku bikin lagi. Eh, tewas lagi. Kali ini dilaporkan sebagai akun kenangan. Artinya pemiliknya dianggap sudah mati. 

Aku bikin aku lagi. Wong gratis. Soal follower yang sudah ratusan ribu, biarin aja. Aku nulis lagi. Ada yang mau follow, syukur. Gak difollow juga gak apa-apa. 

Wong cuma tulisan iseng. 

Akunnya FB teman saya, MazDjo Pray juga gitu. Dianggap sudah mati. Padahal aku baru kemarin tapping sama Djo. Atau jangan jangan dia mati mendadak? Terserang kurap akut. 

"Djo, gue turut berduka. Lu mati kok, gak bilang-bilang. Sekarang lu ada di surga apa neraka? "

"Gak tahu nih. Kok banyak bidadari disini. Tuh, lagi pada mandi di sungai. "

"Fotoin dong. Gue penasaran. "

Djo gak membalas lagi. WA-ku cuma centang satu.
*Arsip Topsekali.com*

======

LAWAN..!!
.
Perang buzzer yang dicanangkan telah memakan korban. Akun Ade Armando 1, Chusnul Ch__ dan 2 akun Ferdinand tumbang. Report As Spam dijadikan senjata. Ini benar perang fisik bukan gagasan seperti seharusnya ruang media sosial. 

Ini seperti lamaran ditolak dukun bertindak. Ini tentang mereka kalah dalam adu argumentasi dan kemudian kekerasan mengambil jalan pintas. Ini melibatkan unsur dana besar sekaligus pengaruh.

Sama seperti orang marah saat gelap mata, berapa pun dana harus mereka keluarkan, apa pun cara harus ditempuh demi membuat tumbang akun para warior pecinta NKRI sudah mereka lakukan.

Akun Anak kolong, Leonita, Eko Kuntadi, Putri Cebong, Risma, Narkosun, Muannas Alaidid hingga Budiman Sudjatmiko adalah target berikutnya. Kabarnya, shadow ban mereka sudah berwarna kuning menuju merah. Itu tanda serangan telah memberi dampak. 

Akun-akun besar para influencer pecinta NKRI di tuiter sudah diserang, pada efbe hanya masalah waktu saja. 

Ternyata benar adanya bahwa mereka tak hanya membual dengan ancaman "Mari Perangi buzzeRp". Mereka sudah menetapkan target dan bersatu. Bukan mustahil, setelah akun-akun besar itu tumbang target berikutnya adalah penguasaan opini pada media sosial dan PPKM sebagai program besar negara mereka sasar. 

Siapa sosok paling diincar, sudah pasti posisi Presiden...

Mereka sedang kesetanan dan main kasar. Tak ada kata lain selain LAWAN..!!!!💪💪💪✊✊✊❤🇲🇨
RAHAYU
.Karto Bugel
ARSIP.TOPsekali.com
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India