Tampilkan postingan dengan label Banjir Jakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Banjir Jakarta. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 September 2021

Air hujan harusnya dimasukkan ke dalam tanah, bukan dialirkan ke laut lewat gorong-gorong raksasa

Air hujan harusnya dimasukkan ke dalam tanah, bukan dialirkan ke laut lewat gorong-gorong raksasa

Saat itu dia mengatakan, "air hujan harusnya dimasukkan ke dalam tanah, bukan dialirkan ke laut lewat gorong-gorong raksasa, itu melawan sunatullah, dan Jakarta telah mengambil keputusan yang fatal."
By Yusuf Muhammad

Masih ada yang ingat tidak ketika Gubernur Kelebihan bayar sedang membodohi geng Ngarab pesek soal banjir?

Apa yang disampaikan itu menyidir kinerja Ahok yang dinilai tidak tepat dan fatal dalam mengatasi persoalan banjir. Tapi sekarang kita lihat sendiri, selama 4 tahun menjabat, apakah ada perubahan kondisi banjir di DKI? Jawabnya sudah tentu tidak.

Justru banjir diera gubernur kelebihan bayar malah sering terjadi dan berjilid-jilid. Sebagian kampung yang dulu tidak banjir, atau banjirnya tidak parah, tapi sekarang justru banjirnya semakin parah. Selain banjir, ada juga persoalan birokrasi, seperti megurus administrasi kependudukan yang juga semakin ruwet diera gubernur kelebihan bayar ini.

Baru-baru ini Kementerian Dalam Negeri di bawah kepemimpinan Tito Karnavian masih menemukan syarat tambahan dalam proses pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk) di DKI Jakarta.

Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, hal tersebut ditemukan setelah pihaknya mengirim tim dengan menyamar ke sembilan kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

"Masih banyak juga Disdukcapil yang menambah-nambah segudang syarat mengurus dokumen kependudukan," kata Zudan dalam keterangannya, Selasa (7/9).

Sekarang kita semua tahu, ternyata di DKI bukan cuma soal bayar-membayar yang sering kelebihan, tapi mengurus administrasi kependudukan juga dilebihkan, akhirnya masyarakat mengeluh. Untung ketahuan anak buah mendagri yang menyamar, jadi langsung ditegur dan diperbaiki.

Sekarang jujur saja, coba bandingkan dengan era Ahok. Diera Ahok, ngurus administrasi beginian paling cuma satu jam slesai. Dengan kejadian ini menunjukkan bahwa Gubernur kelebihan bayar memang tidak becus bekerja, ahlinya cuma menata kata-kata.

Sebagai penutup, saya mau sampaikan Jakarta telah mengambil keputusan yang fatal, karena telah memilih pecatan sebagai gubernur kelebihan bayar.

Arsip.TopSekali.com
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India