Senin, 04 Oktober 2021

SEGENAP KOMPONEN BANGSA BERSATULAH FOKUS HADAPI KUDETA MERANGKAKYANG ANTI PANCASILA saling tunggang dengan ASING PENJARAH

 [08.59, 28/9/2021] +62 821-1397-0579: KEBENARAN PASTI CARI JALANNYA SENDIRI diantara sela sela NURANI vs AMBISI.                                                                     TEGAKKAN KEADILAN ! ! !                                               NO JUSTICE NO PEACE

Amanat Rakyat:
SEGENAP KOMPONEN BANGSA BERSATULAH FOKUS HADAPI KUDETA MERANGKAKYANG ANTI PANCASILA  saling tunggang dengan ASING PENJARAH

Okeh:
King Gaudi
πŸ‡²πŸ‡¨☝️☝️☝️
Isu kebangkitan PKI (Partai Komunis Indonesia) kembali menyeruak kepermukaan akhir September 2021 ini. Dan pihak yang menghembuskan ke udara tak lain mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Sejak 2016, Jendral Gatot kerap memainkan isu PKI.

Bulan September memang identik dengan Gerakan PKI. Dulu ketika masih kecil tiap tahun saat jaman Orde Baru (Orba) Film G/30S PKI selalu ditayangkan di TVRI. Dan yang aneh meski setiap tahun muncul tetap saja menarik dan ditunggu. Mungkin karena saat itu era 1980, 1990 tidak ada hiburan lain seperti halnya sekarang. Film G/30S PKI tayang perdana pada 30 September 1985.

Setelah dewasa, sejujurnya yang membekas selain kekejaman PKI terhadap para Jendral, Film G/30S PKI kala itu juga berusaha kuat memperlihatkan sosok seseorang yang digambarkan sebagai pahlawan atas kekacauan yang ada.
 
Dan belakangan sosok heroik yang dibenamkan ke benak masyarakat melalui film itu akhirnya menjadi Presiden ke-2 Republik Indonesia dan berkuasa selama 32 tahun lamanya dan tersebutlah nama Soeharto. Ketika peristiwa G/30S PKI terjadi masih berpangkat Mayor Jendral dan menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).

Kemudian masyarakat sipil, mahasiswa, dibantu tentara, menggelar berbagai demonstrasi besar-besaran menuntut PKI dibubarkan dan ekonomi diperbaiki. Puncaknya pada 11 Maret 1966. Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Darat meminta Sukarno memberi kuasa untuk mengatasi keadaan.

Permintaan yang dikenal dengan Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) itu membuka jalan bagi Soeharto untuk mengambil kekuasaan dari Sukarno. Soeharto muncul sebagai pahlawan. Ia menumpas PKI dan menjadi presiden. Kekejaman yang sesungguhnya terjadi belakangan: setidaknya 500.000 orang yang dituduh PKI atau simpatisannya, dihabisi di berbagai penjuru Indonesia.

Lantas seperti yang sudah saya singgung di atas, Mantan Jendral (purn) Gatot Nurmantyo seperti memanfaatkan isu bulan September yang seksi, kembali mengingatkan soal PKI. Dan secara terang benderang mengatakan PKI telah menyusup ke tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dan alasan Jendral (purn) Gatot karena diorama di Museum Makostrad yang ada patung Soeharto, Sarwo Edhie, dan Nasution beserta 7 pahlawan revolusi sudah hilang. Dan dia menyebut insiden ini lantas membuktikan adanya kemungkinan sudah berkembangnya paham komunis di tubuh TNI. "Maka saya katakan ini kemungkinan sudah ada penyusupan paham-paham kiri, paham-paham komunis di tubuh TNI," tuturnya.

Bahkan Mantan Panglima Jendral (purn) Gatot Nurmantyo sampai mengatakan berulangkali untuk menegaskan yang ia maksudkan. Tak sampai di sana, untuk meyakinkan audiens webinar ia lantas mengatakan jika sampai mengutus seseorang yang tak mau ia sebutkan untuk memfoto dan membuat video. Dan membuktikan diorama tersebut sudah tak ada.

Membaca dan memperhatikan semangatnya Jendral Gatot dalam memberikan pernyataan jujur saya sampai menghela nafas panjang. Terbersit tanya dalam hati, ada apa dengan mantan Jendral ini?

Sementara itu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto enggan berpolemik terhadap isu komunis di tubuh TNI hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat. Isu yang tidak ada dasar ilmiahnya, kata Panglima TNI. Panglima juga terlihat lebih rasional, statement Gatot dianggapnya sebagai teguran dari senior kepada yunior.

Jika membaca cara pandang Panglima TNI Hadi Tjahjanto kiranya jauh lebih smart dan tak ada tendensi apa-apa untuk sekedar meraih simpati. Sedang dari Kostrad juga telah membantah pembongkaran patung inisiatif institusi.
 
Kostrad buka suara soal pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo yang mengaitkan adanya paham komunis di tubuh TNI dengan hilangnya diorama dan patung-patung tokoh militer terdahulu di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus). Kostrad mengatakan inisiatif pembongkaran patung-patung tersebut bukan berasal dari pihaknya.

Melalui Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana dalam keterangan tertulis. Haryanta menerangkan, pada Senin (30/8), mantan Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution menemui Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman. Pertemuan kala itu juga dihadiri Kaskostrad dan Irkostrad.

"Yang bertujuan meminta untuk pembongkaran patung-patung tersebut," ucap Haryanta.

Haryanta menuturkan Azmyn Yusri Nasution adalah penggagas pembuatan patung-patung tersebut. Pembuatan patung dilakukan kala Azmyn Yusri Nasution menjabat Pangkostrad, sejak 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012.

"Bahwa pembongkaran patung-patung tersebut atas keinginan dan ide Letnan Jenderal TNI (purn) Azmyn Yusri Nasution, karena pada saat menjabat Pangkostrad periode (9 Agustus 2011 s/d 13 Maret 2012) beliau yang membuat ide untuk pembuatan patung-patung tersebut," terang Haryanta.

"Letnan Jenderal TNI (purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk dibongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilakan," sambung Haryanta.

Jika merlihat bulan dan tahun yang disebutkan oleh Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana maka pada masa itu Panglima TNI pada masa Laksamana (purn) Agus Suhartono menjabat 2010 - 2013. Kemudian digantikan Jendral (purn) Moeldoko menjabat 2013 - 2015 sampai akhirnya dijabat Jendral (purn) Gatot Nurmantyo. Dan seharusnya sebagai Panglima TNI tahu perihal di atas.

Keterangan tertulis di atas kiranya sudah cukup menjelaskan misteri diorama yang hilang. Tapi tetap menarik mengapa Jendral (purn) Gatot Nurmantyo masih mempersoalkan hilangnya diorama tersebut dengan isu PKI di tubuh TNI.

Padahal jika ditarik ke ranah politik resistensi soal isu PKI di era sekarang menurut saya resistensinya tidak cukup besar jika berharap dapat simpati masyarakat secara luas. Akan tetapi kalau simpati dari kelompok tertentu masih masuk. Sebut saja eks FPI, PA 212 dan yang berafiliasi.

Mantan Panglima Jendral (purn) Gatot Nurmantyo memang salah satu sosok yang cukup mendapat tempat di kelompok tersebut, tujuannya sudah pasti untuk 2024. Sebagai mantan panglima dan memiliki jaringan tentu menjadi salah satu pertimbangan. Kendati nama yang bersangkutan sama sekali tidak masuk dalam bursa capres pilihan konstituen pada lembaga survei.

Bagi saya mantan panglima ini sudah habis, momentum terbaiknya sudah lewat. Dan yang menjadi tanda tanya besar presiden Jokowi justru menarik Jendral (pun) Moeldoko sebagai kepala KSP bukan Jendral (purn) Gatot Nurmantyo. Praktis ia sama sekali tidak memiliki pengaruh apapun saat ini. Selain menjual nama, tak lebih. Sedang organ yang ia bentuk seperti KAMI juga sama sekali tak dapat tempat di hati rakyat. Partai politik juga tak ada yang tertarik. Mungkin oleh sebagian dari mereka dianggapnya cacat produksi. Maka oleh Jokowi 4 bulan sebelum masa pergantian panglima di ganti oleh Jendral Hadi Tjahjanto.

Jadi kesimpulannya isu PKI yang Jendral (purn) Gatot Nurmantyo lempar hanya musiman saja, sama sekali tak akan berpengaruh apa-apa. Dalam waktu singkat juga lenyap. Kadang orang yang pernah di atas panggung dengan sorot lampu gemerlap itu rindu di masa itu. Tapi sayang hanya sebatas kenangan, serupa senja yang berdamai dengan malam.

Demikian, salam
πŸ‡²πŸ‡¨☝️☝️☝️                                         Pilpres 2024 dan Ancaman Terhambatnya Kemajuan Bangsa
 
Roedy S Widodo 
Sep 22, 2021

Hari ini seorang sahabatku bertanya, siapa yang pantas menggantikan Pak Jokowi sebagai Presiden RI dilihat dari sisi kwalitasnya.

Saya jawab: " Jujur, nggak ada, tapi ini adalah sebuah konsekwensi dari demokrasi dan aturan yang menetapkan bahwa Presiden hanya bisa dipilih untuk dua kali masa jabatan ".
Dengan segala kekurangannya, menurut saya Pak Jokowi adalah anugerah Tuhan bagi bangsa ini.

Dengan segala tantangan yang ada, Pak Jokowi fokus membangun bangsa ini dengan serius dan banyak langkahnya adalah antitesa dari Presiden sebelumnya.

Pak Jokowi telah menanamkan dasar dasar kemajuan bangsa. Pembubaran Petral, Penerapan UU penanaman modal asing yang konsisten sehingga akhirnya Indonesia bisa menguasai mayoritas saham Freeport , mengambil alih Blok Mahakam dan Rokan hulu, mamaksimalkan potensi lokal seperti Nikel sehingga Indonesia akan menjadi pusat pabrikan battery untuk mobil listrik, pembangunan infrastruktur sampai ke Papua dan daerah pinggiran lainnya.

Tidak dapat dibayangkan bagaimana 10 tahun jabatan kepresidenan Pak Jokowi ternyata bisa menghasilkan melampaui semua karya Presiden sebelumnya.

Tentunya 10 tahun masa pemerintahan Pak Jokowi belumlah cukup untuk memperbaiki semua kerusakan yang terjadi karena pemerintahan sebelumnya. Penegakan hukum dan mental birokrasi dalam kaitannya dengan korupsi masih menjadi kekurangan nyata yang dilihat secara jelas oleh jelata seperti saya

Intoleransi yang bersemai riuh pada masa Presiden SBY juga menjadi ancaman nyata saat ini.

Belum lagi para elit yang ketakutan perbuatan busuknya terbongkar sehingga dengan secara sengaja mensponsori demo dan gerakan yang bertujuan untuk mengganggu jalannya pemerintahan Presiden Jokowi.

Kita semua tahu di era Presiden SBY, masih banyak kasus yang belum terungkap seperti Bank Century, Hambalang , Petral dan lain lain.

Kasus-kasus tersebut ditengarai melibatkan elit dan keluarga Presiden SBY, sehingga SBY dan Demokrat beserta kroninya selalu berusaha menutup kasus-kasus tersebut.

Jadi kita semua tahu ada klan mantan penguasa yang berusaha mengganggu pemerintah agar kasus-kasusnya tidak pernah terungkap.

3C begitu sebutan masyarakat untuk menggambarkan klan mantan penguasa yang khawatir dan terganggu dengan sepak terjang Presiden Jokowi.

Ditambah lagi dengan banyak elit politik lain dan pengusaha hitam yang kehilangan lumbung rejekinya karena kebijakan Presiden Jokowi.

Oleh karena itulah maka Pilpres 2024 akan tidak mudah bagi tokoh nasionalis yang ingin melanjutkan perjuangan Presiden Joko Widodo.

Bisa saja para Barisan Sakit Hati dan Barisan yang prihatin karena terancam kasusnya dibuka bersatu dan dengan kekuatan logistiknya akan berusaha mempengaruhi rakyat. Strategi awalnya dengan berusaha membenturkan kaum nasionalis karena kelompok tersebut hanya bisa menang tatkala kaum nasionalis tidak solid bersatu.

Sebagai rakyat yang mencintai negara ini, tentunya kita tidak ingin kemajuan luar biasa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Joko Widodo, akhirnya hanya menjadi puing-puing monumen kemajuan, karena penerus Pak Jokowi tidak mempunyai semangat dan kemampuan untuk terus memajukan bangsa.

Belum lagi faktor negara Asing yang juga tidak ingin Indonesia menjadi negara yang maju dan menjadi pesaing berat mereka.

Menurut saya, kubu sebelah yang tidak ingin kemajuan yang sudah dicapai oleh Pak Jokowi diteruskan secara baik, sangatlah kompak. . Satu contoh adalah Anies Baswedan, sang Gubernur rasa Pleciden. Abas adalah salah satu tokoh yang bisa dikendarai oleh kubu tersebut.

Walaupun nirprestasi sebagai Gubernur DKI, tetapi ketika ada masalah, terlihat ada kekuatan yang membela.

Kita lihat kasus Pak Pemut Aryo Wibowo, kepala BPK DKI yang menyoroti laporan keuangan Pemda DKI tahun 2019 serta kasus Formula E. Apa yang terjadi dengan beliau?

Dipindah Coy.

Pak Pemut dipindahkan sebagai Kepala BPK di Aceh. Alasan pimpinan BPK adalah pemindah-tugasan biasa karena baik DKI maupun Aceh sama sama kantor klas A.

Teman- teman percaya?

Pasti tidak!!

Satu lagi ketika Anies Baswedan akhirnya dipanggil ke KPK sebagai saksi. Apakah ada media yang memberitakan ? Kalaupun ada maka pemberitaannya malah positif bagi Anies.

Ada info bahwa ada wartawan Metro TV yang nge pos di KPK diliburkan karena dia membuat liputan tentang Anies yang tidak berkenan bagi petinggi Metro TV.

Dari dua kasus ini saja kita bisa melihat siapa gerangan yang mendukung Anies.

Kita semua tahu Agung Firman Sampurno, sang kepala BPK adalah anak dari Kahar Muzakir, Politisi Golkar yg sudah menjadi anggota DPR RI selama 4 periode. Didalam struktur Kepemimpinan BPK ada Pius Lustrilanang yang merupakan politisi Gerindra , Harry Azhar Aziz , politisi Golkar serta Achsanul Kosasih, pemilik klub sepakbola Madura United yang juga Politisi Demokrat.

Makanya kita semua tidak heran kalau saat pengusutan kasus Jiwasraya, BPK membatasi tahun pembukuan yang diperiksa karena pada tahun sebelumnya tercatat ada yang masih punya kewajiban trilliunan ke Jiwasraya dan sampai sekarang belum dibereskan.

Kalau soal Metro TV, pastinya kita semua tahu siapa petingginya.

Kesolidan kaum nasionalis akan menjadi kunci keberlangsungan kemajuan negara ini.

Ini negara kita, kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?

Begitulah kura-kura.
πŸ‡²πŸ‡¨☝️☝️πŸ‡²πŸ‡¨ 
LAPORKAN ke WA Cyber PPV: +6281 11311 0110 : Hacker, Hoax, Ujar Kebencian, Dlsb. yang membahayakan Anda dan Pemerintah. Simpan no ini: WA Cyber PPV: +6281 11311 0110  
☝️☝️☝️πŸ‡²πŸ‡¨                                                               Patuhi aturan PPKM dan Prokes 6M.                                                           
πŸ‡²πŸ‡¨☝️☝️πŸ‡²πŸ‡¨
[09.01, 28/9/2021] +62 821-1397-0579: πŸ†πŸ…°πŸ…ΆπŸ…Έ Selasa, 28 September 2021.
Hari Biasa Pekan Biasa XXVI :
• Za. 8: 20-23;
• Mzm. 87: 1-3. 4-5. 6-7;
• Luk. 9: 51 - 56.

CINTA KASIH MENGALAHKAN SEGALANYA.

Konflik mewarnai wajah dunia saat ini. Konflik antar individu dalam pergaulan maupun hidup berkeluarga, konflik antar kelompok dalam masyarakat bahkan antar bangsa menjadi drama kehidupan umat manusia di mana pun berada. Individu atau masyarakat yang saling mengadakan konflik itu biasanya terselip suatu niat "akan menghabisi" lawannya.

Perikop Injil hari ini mengajarkan agar kita jangan sekali-kali memakai prinsip kekerasan dibalas dengan kekerasan, melainkan kekerasan dibalas dengan kelembutan dan cinta kasih!
Dikisahkan bahwa ketika TUHAN YESUS mau pergi ke Yerusalem melewati daerah Samaria, orang-orang Samaria menolak-NYA. Inilah yang menyebabkan kedua murid-NYA, Yakobus dan Yohanes, menjadi naik darah dan marah sekali: "TUHAN apakah ENGKAU mau supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Tetapi IA berpaling dan menegur mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain. (Luk. 9: 54-56).

Sikap TUHAN YESUS menyadarkan kita bahwa di tengah dunia yang rentan dengan konflik ini, hendaknya kita tetap mampu bersabar, berkepala dingin dan konsisten mengedepankan prinsip cinta kasih. Cinta kasih tidak pernah memandang kelompok atau golongan. Cinta kasih tidak berat sebelah, hanya memandang kelemahan atau cacad "lawannya". Cinta kasih yang mewarnai karya pewartaan dan penebusan TUHAN YESUS di dunia ini tidak pernah sekali pun membeda-bedakan. Bahkan cinta kasih KRISTUS mengajarkan kita untuk selalu mencintai siapa saja, termasuk musuh kita atau "lawan" yang kita hadapi saat ini. Dengan menghayati dan melaksanakan prinsip cinta kasih sejati seperti YESUS itu, diharapkan kita dapat melahirkan kader-kader Gereja dan kader Bangsa yang kuat imannya dan berintegritas yang mantap, mempunyai pandangan luas, inklusif dan mampu menghargai dan menghormati berbagai perbedaan yang ada di dunia ini. Hal ini tidak berarti kita hanya bersikap pasif saja, tetapi harus mampu aktif memperjuangkan kesetaraan, keadilan dan kebenaran.
Sadarkah kita akan hal ini? Cobalah laksanakan!

Nabi Zakharia, seorang "nabi kecil menjelang kedatangan Mesias" tiada jemu-jemunya mengingatkan bangsa Israel yang berada dalam pembuangan, agar "datang mencari TUHAN semesta alam di Yerusalem dan melunakkan hati TUHAN." (Za. 8: 22b).
ALLAH Israel adalah TUHAN Yang Maha kasih, Maharahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sekalipun bangsa Israel itu terbuang karena dosa dan kesalahan besar yang mereka lakukan, tetapi "ALLAH tetap menyertai mereka." (bdk ayat 23).

Demikian pula pada masa pandemi yang sangat memukul seluruh aspek kehidupan manusia saat ini, tidak perlu kita berkecil hati dan putus asa! Sebab, TUHAN tetap menyertai kita! ALLAH adalah Kasih yang tidak pernah luntur sedikit pun, bahkan terhadap umat-NYA yang rapuh dan penuh dosa ini. Karena itu marilah kita datang mencari TUHAN yang tidak pernah akan meninggalkan kita. TUHAN  kita adalah Kasih yang tidak pernah habis. Maka marilah kita juga bisa hidup saling kasih mengasihi, juga kepada "lawan" kita yang membenci dan memusuhi kita!

Ya YESUS, TUHAN-ku yang Mahakasih, ajarilah aku untuk mampu hidup saling kasih mengasihi terhadap "lawanku". Berilah aku kekuatan untuk mampu mengampuni atau memaafkan orang yang memusuhiku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.
PK/hr.

0 Comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India