Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon meminta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dibubarkan. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengaku kaget melihat permintaan Fadli Zon yang ingin Densus 88 bubar karena biasanya yang mengeluarkan pernyataan itu adalah teroris.
"Kami sangat kaget, heran, dan menyayangkan statement Anggota DPR RI Bapak Fadli Zon yang menyatakan Densus 88 sebaiknya dibubarkan karena Islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditi," ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti melalui pesan singkat, Kamis (7/10/2021).
Poengky mengatakan permintaan Fadli Zon agar Densus 88 bubar sangat tidak berdasar. Terlebih, kata Poengky, Fadli tidak masuk ke dalam komisi DPR yang menjadi mitra pengawas Polri.
"Bagi kami, statement tersebut sangat tidak berdasar. Tidak didukung data, tidak didukung penelitian dan a historis. Apalagi Bapak Fadli Zon tidak masuk dalam komisi yang menjadi mitra atau pengawas Polri," jelasnya.
"A historis itu maksudnya tidak melihat sejarah. Artinya ucapan Fadli Zon tidak melihat selama ini Densus 88 secara profesional mengungkap dan memproses hukum kasus-kasus teroris di Indonesia sejak kasus Bom Bali 1 di tahun 2003 hingga kasus-kasus teroris yang terjadi saat ini," sambung Poengky.
Lebih lanjut, Poengky mengungkapkan narasi 'Densus 88 dibubarkan' selama ini datang dari kelompok teroris atau radikal. Maka dari itu, Poengky menganggap permintaan Fadli Zon sesat dan berbahaya.
"Selama ini narasi-narasi yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan adalah narasi-narasi dari kelompok teroris dan kelompok radikal, sehingga menyesatkan dan sangat berbahaya jika seorang anggota dewan mendukung narasi tersebut," katanya.
Poengky menegaskan Kompolnas selalu mengapresiasi kinerja Densus 88 yang profesional. Dia menekankan Densus 88 adalah salah satu detasemen anti teror terbaik di dunia.
"Kompolnas sebagai pengawas fungsional Polri, termasuk Densus 88 di dalamnya, sangat mengapresiasi kinerja Densus 88 yang sangat efektif dan profesional. Densus 88 sejak didirikan hingga saat ini, sudah berhasil menegakkan hukum terhadap para teroris di Indonesia. Dan bahkan dengan prestasinya, Densus 88 adalah salah satu detasemen anti teror terbaik di dunia," imbuh Poengky.
Diketahui, Fadli Zon meminta Densus 88 dibubarkan. Fadli menilai perubahan dunia membuat Densus sebaiknya dibubarkan.
"Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja," tulis Fadli melalui akun Twitter resminya, @fadlizon, Rabu (6/10).
Dalam cuitan tersebut, Fadli Zon juga men-quote tweet sebuah berita. Berita itu berjudul 'Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia'.
Selain itu, Fadli mengatakan teroris memang harus tetap diberantas. Dia meminta jangan sampai teroris justru dijadikan komoditas.
"Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," tambahnya di tweet tersebut.
Densus 88 sendiri telah merespons pernyataan Fadli Zon itu. Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengaku akan mempelajari permintaan Fadli tersebut.
"Terima kasih informasinya. Akan kami pelajari," kata Aswin saat dihubungi.
https://news.detik.com/berita/d-5756639/tanggapi-fadli-zon-kompolnas-densus-88-bubar-narasi-teroris.
0 Comments:
Posting Komentar