Senin, 11 Oktober 2021

Duo pekerja "keras" ini ditempatkan dimanapun tetap bekerja sesuai SOP.


Duo pekerja "keras" ini ditempatkan dimanapun tetap bekerja sesuai SOP.

Amanah, bekerja tanpa batas waktu dan jujur. Itu adalah modal mereka berdua.

Menyelamatkan uang negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat dari garong dan mafia yg puluhan tahun dinikmatinya.
✓meluruskan yg bengkok,
✓tegas membetulkan yg salah,
sudah menjadi watak & karakter mereka berdua.

Mereka berdua karena kebetulan seorang warga keturunan chinese dan satunya seorang kader parpol terbesar di Indonesia.  
dinyinyirin, dihujat, difitnah, dicari-cari kesalahannya oleh sebagian warga +62 yg tidak siap dibawa ke arah negeri maju.

Pembenci-pembeci itu terbutakan oleh kebencian sehingga tidak dapat melihat sisi baiknya.

#Indonesia membutuhkan lebih banyak tipical kedua orang diatas, untuk mendobrak MENTAL Orba yg hingga sekarang masih menjadi simbol atau status pejabat daerah maupun pusat.


🌹Apakah tipical itu anda salah satunya ???🤷‍♂️


🇮🇩☕


=======================


Masa depan politik Anies

Tahun depan masa jabatan Anies sebagai gubernur berkakhir. Selanjutnya jabatan gubernur akan kembali ke mendagri. Entah siapa yang akan ditunjuk mendagri menggantikan anies sampai ada Pilada serentak nanti.  Walau hasil survey elektabilitas Anies masuk 4 besar diantara calon presiden potensial namun, sulit bagi Anies untuk dapatkan ticket ke RI-1.  Mengapa? 

Pertama, dia bukan kader partai. Semua partai sekarang lebih cenderung memilih kader sendiri sebagai Capres. Bahkan PKS tidak lagi melirik Anies. Lebih cenderung mendorong Salim Segaf Aljupri sebagai capres. Dan itu sepertinya dilirik juga oleh Partai Demokrat untuk berpasangan dengan kader Demokrat. Kemungkinan Nasdem ada peluang calonkan Anies tetapi Nasdem itu partai pragmatis. Tidak punya kekuatan akar rumput untuk menjadikan seorang sebagai Presiden.

Kedua, dia tidak punya prestasi fenomenal untuk dijadikan magnit bagi semua rakyat agar berkiblat kepadanya. Sementara golongan islam yang selama ini mendukungnya tidak  lagi sekuat waktu dia mencalonkan diri sebagai Gubernur. Partai islam, masing masing focus mencalonkan kadernya sendiri. Seperti PKB calonkan Muhaimin. 

Ketiga, dukungan pengusaha yang tadinya ada dibelakang dia, kini sudah menjaga jarak. Masalahnya,  mereka juga lagi susah karena pajak progressive atas property. Belum lagi diantaranya ada yang terhubung dengan obligor BLBI, yang sedang diburu Satgas BLBI.

Dengan tiga hal itu jelas kabut tebal dijalan Anies menuju Istana. Namun kalau benar ada AS dibelakangnya, data intelijent AS bisa dengan mudah membalik kartu politik.  Semua elite politik punya kelamahan dan kesalahan. AS punya data itu.  Di era informasi  dan demokrasi bebas sekarang ini, pekerjaan intelijent menkondisikan elite politik tidak sulit dan tentu memaksa mereka juga mudah.

Kita liat nanti.
( sumber : Group Diskusi Dengan Babo , ditulis oleh Erizeli Jely Bandaro )


-------------------------

Orang Papua jadi Jenderal TNI ...ada
Orang Papua jadi Jenderal Polisi ...ada
Orang Papua jadi Menteri  ada
Orang Papua jadi Staf khusus Presiden...ada.. 
Orang Papua jadi Duta Besar, ...ada. 
Orang Papua jadi Gubernur... ada
Orang Papua jadi Pahlawan Nasional... ada. 
Orang Papua jadi Puteri Indonesia.. ada

Orang Aborigin jadi Jenderal  Aussie  Army .... ? 
Orang Aborigin jadi Jenderal  Aussie  Police....? 
Orang Aborigin jadi Menteri  .....? 
Orang Aborigin jadi Gubernur...? 

Orang Indian jadi Jenderal US Army...? 
Orang Indian jadi Jenderal US Police...? 
Orang Indian jadi Menteri..? 
Orang Indian jadi Gubernur..? 

Indonesia masih sering di Fitnah seolah masih rasis dan menindas orang Papua 
Data perbandingan diatas cukup menunjukkan , bagaimana perlakuan bangsa Indonesia terhadap saudaranya Papua jauh lebih baik dibanding negara negara yang mengaku pembela HAM dan Mbahnya Demokrasi terhadap penduduk asli mereka.

EddySinangTrenggono/Okt2021

0 Comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India