DATAKU SAYANG, DATAKU YANG HILANG, NEGERIKU YANG MALANG
Berbagai dampak gangguan PDN dari yang saya temukan di berita dan sosial media, lebih update:
1) Ada ribuan paspor belum bisa tercetak, layanan percepatan paspor dan pengambilan paspor belum bisa dilayani,
2) Buat diaspora, kalau sial banget paspor expired sekarang pas residensi mau abis. Untuk perpanjang residensi perlu paspor, gak ada residensi, siap-siap kena deportasi,
3) Data sekitar 800 ribu penerima KIPK raib, gak ada backupnya.
4) Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia terpaksa mundur (beasiswa untuk dosen ke LN), padahal jadwal mulai kuliah di LN tidak mundur.
5) Masih terkait BPI, kemungkinan bagi penerima beasiswa akan terlambat cair, bayangkan hidup di luar negeri dengan living cost beberapa kali lipat, lalu terlambat cair.
6) Aplikasi Srikandi untuk pengarsipan nasional masih belum bisa diakses.
7) Verifikasi data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di berbagai daerah terganggu.
8) Sertifikasi halal UMKM terhambat karena portal ptsp.halal.go.id mati.
9) Cek NISN siswa gak bisa, padahal perlu untuk verifikasi data mahasiswa baru.
10) Data hilang di 282 kementrian, yang punya backupnya cuma 44 kementrian.
11) Surat menyurat di berbagai pemkot dilakukan secara manual.
l2) Jamaah umrah terancam gagal berangkat ke tanah suci karena masalah paspor dan visa.
13) Antrean panjang di imigrasi bandara karena ditangani secara manual oleh petugas.
14) Yang mau daftar KIPK untuk jalur mandiri gak bisa sinkronisasi data.
15) Pengajuan jenjang jabatan akademik untuk PTS lewat elkite-lldikti3.kemdikbud.go.id sedang ditutup dari tanggal 20 Juni.
16) Registrasi NPWP kena dampak.
17) WNA yang baru mulai bekerja di Indonesia gak bisa bikin NPWP karena terkait imigrasi
18) Website otorita Ibukota Nusantara (IKN) sempat mengalami gangguan karena gangguan PDN.
19) Dapodik (data pokok pendidikan) masih belum bisa diakses sampai sekarang.
20) Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) gak bisa diakses. Biasanya dipake ibu-ibu kader buat pendataan calon pengantin dan ibu hamil, tapi udah beberapa hari ini down, jadi gak bisa input atau update data.
Pemerintah yg seharusnya klarifikasi mengenai dampak PDN malah netizen yang harus suruh nyari, Kerjanya mereka cuma apa? Debat di DPR Bahwa yang kena random semua negara? Trus apa gunanya? Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
Pernah denger tentang teori Broken Windows Theory?
Ini bukan soal jendela rumah yang pecah kok. Teori ini tentang gimana hal kecil bisa punya dampak besar di lingkungan kita.
Jadi, begini... Bayangin ada satu jendela pecah di sebuah gedung dan nggak ada yang benerin. Lama-lama, orang-orang bakal ngerasa kalau gedung itu nggak keurus dan mulai cuek sama lingkungan sekitar. Akibatnya, jendela lain jadi ikutan pecah, sampah mulai berserakan, dan lingkungan jadi nggak nyaman.
Teori ini pertama kali dipopulerin oleh James Q. Wilson dan George L. Kelling.
Mereka bilang, kalau kita biarin hal-hal kecil kayak vandalism atau sampah berserakan, itu bisa bikin orang-orang ngerasa bebas buat ngelakuin pelanggaran yang lebih besar.
Nah, solusinya ! Jaga lingkungan kita dari hal-hal kecil. Kalau lihat sampah, buang di tempatnya. Kalau ada fasilitas umum yang rusak, laporin biar segera diperbaiki.
Dengan begitu, lingkungan kita bakal tetap keren dan nyaman. Teori ini juga bisa diterapin di kehidupan sehari-hari. Misalnya, jaga kerapihan dan kebersihan rumah, kamar, atau tempat kerja. Kecil-kecil lama-lama jadi bukit.
Jadi, mulai dari diri sendiri, dan ajak teman juga buat peduli sama lingkungan.
Sesuai Pasal 58 UU 27/ 2022 ttg Perlindungan Data Pribadi, dalam kaitan diretasnya Pusat Data Nasional, Pemerintah telah gagal melindungi data pribadi warganya.
Dan Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika RI telah terbukti tidak cakap melindungi data stratejik nasional.
Sayangnya UU tidak mencakup sanksi bagi lembaga pemerintahan, pejabat Pemerintah yang lalai atau tidak mampu melindungi data pribadi warganya
0 Comments:
Posting Komentar