[28/09, 22:59] +444: Menjelang tidur sy tuliskan ini , membaca soal ekspor pasir laut atau sendimen laut apapun namanya , ya membuat hati sedih jadi ingat beberapa minggu lalu saat sy berbincang2 dengan 2 orang bankir muda mengenai visi misi sy berkarya dan legacy untuk generasi muda, bankir muda itu mengatakan pada sy apakah tahu apa pernyataan alm PM Lee Kwan Yeo mengenai Indonesia ?
[28/09, 23:04] +444: Katanya alm pernah mengatakan bangsa Indonesia harusnya sdh bukan terus mengeksploitasi sumber alam namun harus memajukan sumber daya manusianya. Ya mendengar itu teringat sy baru bulan Juni lalu saat sy ke Spore untuk bantu putri kami memboyong balik barang2 nya ke Jakarta, supir taksi dengan nada riang mengatakan jalan ini daerah ini aslinya laut tp direklamasi dengan pasir dari Indonesia . Dan sedangkan Indonesia wilayahnya bertambah kecil bahkan pulau2 bakal tenggelam ( bacaan di atas ) . Kondisi spt ini apakah ada penguasa yang mampu melakukan sesuatu akn tergugah atau sebaliknya spt kata mendiang Gua Nur , emangnya gua pikirin ? . Prihatin namun inilah situasinya ….
[28/09, 23:22] +6601: Hr ini sy sempat nonton podcast Tempo soal pasir laut. Peraturan Menteri Perdagangan tsb sbg tindak lanjut Peraturan Pemerintah yg terbit sebelumnya. Larangan export pasir laut telah 20 th. Salah satu info utamanya pengusaha utama yg mengantongi ijin eksport pasir laut adalah pak Hasyim Djojohadikusumo, adik pak Prabowo. Pak Hasyim ini skr juga main 'timah', tdk heran pemain timah yg lama dikenakan kasus hukum, akan terjadi perubahan 'pemain utama' bisnis SDA di Indonesia. Shg Tempo pesimistis pemerintahan baru pak Prabowo nantinya akan memperbaiki ekonomi rakyat Indonesia. Yg terjadi perubahan konstalasi oligarki penguasa sumber2 SDA.😰😰 Agak memprihatinkan memang.
Bila butuh payung UU, UU dibuat, bila butuh PP, PP dibuat. Shg secara hukum clean, tdk ada yg salah.😰😰
Indonesia emas 2045 betul2 bisa menjadi Indonesia cEmas.😰😰
0 Comments:
Posting Komentar