KILAS BALIK 4 TAHUN YANG LALU.
Sekaligus Sebagai Perbandingan Presiden Republik Indoneaia Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Trump
Kala itu Tepat nya pada hari Jum'at 2 Desember 2016.
Hari yang sangat di banggakan oleh Umat 212 beserta para kroninya sebagai hari paling indah bagi mereka
Saat itu ratusan ribu masa unjuk rasa di Monas , bahkan Rijik s mengklaim bahwa jumlah para pendemo itu sebanyak 7 juta umat, seperti lautan manusia, mereka menuntut agar Gubernur Jakarta Kala itu Basuki Cahaya Purnama (AHOK) agar dipenjara dengan tuduhan menista Agama.
Namun di balik itu semua tersusun rencana untuk kudeta merayap menggulingkan Presiden Joko Widodo.
Kita semua tau bahwa Istana Negara tidak jauh dari Monas tempat mereka menggelar aksi demo.
Di dalam ribuan pendemo itu terdiri dari semua elemen lapisan masyarakat (bahkan terus terang saja gak usah di tutupi karena sudah berlalu bahwa banyak tentara aktif ikut dalam rombongan pendemo)
Dan semua ada rekaman wajah wajah mereka.
Presiden Joko Widodo sekita Jam 10 pagi Bertanya kepada Komandan Paspampres yg kala itu di Jabat oleh Bapak Jendral Bambang Sus dari Korps Marinir.
" Bagaimana situasi di Monas ?
Apakah Aman untuk saya ke sana ?
"Ucap Presiden Jokowi kepada Dan Paspampres
Komandan Paspampres terkejut mendengar pernyataan Presiden Jokowi
Dan Menjawab.
"sebaiknya bapak Presiden tidak usah hadir menemui para pendemo dan Komndan Paspampres memberi KODE MERAH pada Presiden, yang artinya "NEGATIVE".
Pukul 10.30 WIB pagi.
Bapak Jokowi sudah memerintahkan Satu anggota Pasukan Paspampres yang tidak usah saya sebutkan Namanya untuk menghitung.. berapa menitkah jarak dari pagar istana untuk menuju panggung Aksi wiro sableng itu..?
Dan Anggota Tersebut melaporkan Kepada Presiden Jokowi "Mohon izin Lapor Bapak Presiden bahwa jarak yg akan di tempuh untuk mencapai panggung 212 adalah 7 menit dengan jalan kaki, Monjin..
Dan Bapak Presiden Jokowi hanya manggut - manggut menerima laporan itu
Tepat Pukul 11: 30 Bapak Presiden Jokowi mengumpulkan para menteri.
Para mentri Belum tau ada apa ini di kumpulkan oleh Bapak Presiden.
Para mentripun terdiam Tapi saling lempar pandang, dan seraya beberapa saat kemudia Presiden Jokowi berkata:
"Mari kita Bergabung dengan Para Pendemo sekaligus menunaikan sholat Jumat Bersama mereka di Monas". Serentak mereka semua hampir tidak percaya apa yang baru saja mereka dengar...keputusan yang sangat nekat dari Seorang Presiden Jokowi.
Komandan Paspamres Jendral Mar Bambang Suswantono Mtr. Han langsung coba memberi pengertian kepada Presiden Joko widodo
" Maaf Bapak Presiden, mhi.. resikonya terlalu besar bapak jika Bapak Presiden berniat bergabung dengan Pendemo di Monas, Karena kita tidak tau siapa - siapa saja yang berkerumun di dalam kerumunan yang besar itu Bapak mhi" tegas Dan Paspampres Nampak Kawatir di wajahnya..
Bapak Presiden diam saja sambil manggut manggut..
Lalu tiba tiba pukul 11: 40 Wib, Bapak Presiden dengan tenang bicara ...
"Ya sudah kita jalan sekarang ...ini Perintah tegas Bapak Presiden Jokowi"
Semua langsung jalan..
Paspampres Girab girab di buatnya..
Di depan Istana Bapak Jokowi berpapasan dengan Wapres JK kebetulan mau Sholat Jum'at di Masjid dekat Istana. Dan Spontan Presiden Jokowi langsung mengajak JK untuk bergabung ke Monas dan JK tidak bisa apa - apa kecuali setuju.
Saat itu hujan sangat deras mengguyur Monas pada hari Jum'at Siang 2 Desember 2016 itu. Tapi langkah Bapak Presiden Jokowi tidak surut, tetap berjalan kaki menyusuri jalanan yang penuh mengalir air hujan dengan diapit para Prajurit Setia Waspada menerobos Kerumunan massa sangat padat di Monas terutama di dekat sekeliling panggung 212.
Paspampres tak gentar langsung menerobos panggung paling depan untuk membuka jalan
Dengan kepiawaian Paspampres dengan berbaju loreng baret biru muda sangat gagah sekali mereka terlihat sangat lugas membuka jalan dan membuat pagar hidup, menerobos lautan massa 212 yang berjubel agar Presiden Jokowi bisa lewat menuju panggung.
Dari Panggung belakang Bapak Presiden di gendong Untuk naik panggung tanpa alas kaki, Saat itulah
Ketika Presiden Jokowi naik panggung terjadi Kecemasan tingkat tinggi pada semua personil Pasukan Setia Waspada.
Seluruh saluran TV nasional dan TV international menayangkan momoen bersejarah itu.., detik - detik yang penuh bahaya itu di lalui dengan tenang oleh Presiden Republik Indonesia itu.
Bagaimana bila terjadi Jokowi di lempar sepatu atau botol air oleh massa ?
Bahkan bagaimana jika ada kelompok radikal yang tiba tiba membawa bom dan meledakan diri..
Namun Pasukan paspampres sudah antisipasi bahwa bahan peledak dan telpon seluler didak akan berfungsi jika pasukan Setia waspada itu berada di dekat mereka karena Paspampres membawa alat seperti tas ransel yg berfungsi menon aktifkan semua signal dan benda elektronik....
Jika bom pakai detonator maka otomaris detonator tidak berfungsi, Yang paling di kawatirkan adalah bagaimana bila dengan spontan presiden Jokowi di amuk massa ?
Dan bagaimana jika Bapak Presiden Jokowi dipaksa untuk turun dari panggung oleh massa ?
Yang lebih bahaya sesampai nya Jokowi di panggung, tenyata tidak ada tangga untuk menuju kepanggum tersebut, dan itu tidak mungkin harus putar balik menuju depan panggung.
Tidak Ada jalan lain selain untuk menandu Presiden Jokowi untuk naik ke atas Panggung yang cukup tinggi panggung itu.
Untung saja tubuh bapak presiden Jokowi tidak gendut dan Ternya bapak Presiden JOKOWI sendiri masih sangat gesit, cukup mudah bagi nya untuk naik ke atas Panggung dengan bantuan Paspampres.
Khas dan sangat Etitut Bapak Jokowi sebelum ke Panggung utama Bapak Presiden Jokowi melepas dulu sepatu yang dipakai nya.
Bapak Presiden mengapa di lepas pak ?
Sudah di pakai saja !
Tegas Ajudannya yang was - was bila kaki Presiden Jokowi bisa terinjak di kerumuna massa di sekeliling panggung 😭😭
"Panggung ini akan di pakai Sholat Jum'at, " balas Presiden Jokowi sambil melempar kan senyuman nya kepada sang Ajudan.
SIIAAPPP PAK !!! ," tegas ajudan yang sangat bergetar melihat "KESAHAJAAN PEMIMPIN NYA ITU".
Ajudan nya tidak pernah terbersit dalam pikiran nya, suasana yang tegang di tengah kepungan massa ratusan ribu orang itu, Bapak Presiden Jokowi masih mengingat bahwa Kesucian tempat ibadah itu tidak boleh ternodai.
Di atas Panggung tanpa alas kaki Bapak Presiden Jokowi, dengan baju yang basah Karena terguyur hujan, Presiden Jokowi menyapa hangat para peserta Aksi demo dengan takbir.
HRS yang berdiri di samping, Menkopolhukam Wiranto terdiam, ia tak menduga Presiden Jokowi yang selalu dianggap remeh itu dan plonga plongo itu ternyata hadir dan menyapa dengan Takbir Allohu Akbar...Allohu Akbar...Allohu Akbar dengan berdiri tegar dan percaya diri.
Bapak Presiden Jokowi hanya memohon waktu 2 menit saja, tidak banyak bicara tapi bapak Jokowi cukup menenggelamkan dalam pidato yang hanya 2 menit itu.
HITUNGAN JOKOWI TERNYATA TEPAT.
"Kita tidak siap ...di sana juga tidak siap ...
Karena kita sama - sama tidak siap ya saya pikir akan baik - baik saja ", tegas Jokowi dengan suara yang sangat penuh percaya diri.
"Tidak lama setelah peristiwa aksi 212 itu, sang tokoh HRS pergi ke Arab Saudi dan sudah hampir 4 tahun tidak pulang- pulang. Karena terjerat cinta mesum bersama firza husein
DAN BAGAIMANA DENGAN TRUMP
Saat pendemo telah merengsek di depan Gedung Putih, beredar kabar bahwa Trump dan sang istri dilarikan ke BUNKER bawah tanah. Trump di amankan ke tempat perlindungan yang paling aman di dunia ini. Bunker yang tahan dari ledakan.
Seperti nya Trump yang suka mengancam di Twitter itu malah ketakutan sama rakyat nya sendiri.
Jauh beda Nyali Presiden yang katanya Negara yang super power itu, bila dibandingkan dengan Nyali Presiden Jokowi yang kurus Cungkring dan banyak diam itu.
Sehat selalu Bapak Presiden Jokowi.
Indonesia sangat membutuhkan kehadiran mu saat ini...
#LAWANCOVID19
#LawanHoax
#StopHoax
🎙️🎙️🎙️☕✍🏻👌🏻🤝🏻👍🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻💪🏻✊🏻✊🏻✊🏻🇮🇩🇮🇩🇮🇩👏🏻🥳😍❤😎😷😊
0 Comments:
Posting Komentar