Kamis, 19 Mei 2022

Pemilu dan Serigala: Sebuah Kaleidoskop


Pemilu dan Serigala: Sebuah Kaleidoskop

Oleh: Andre Vincent Wenas

Kita sudah “berpengalaman” dengan 12 kali pemilu selama kurun waktu 64 tahun (1955 – 2019). Cukupkah itu untuk “mendewasakan” kita sebagai “insan politik”? 

Akankah di pemilu 2024 nanti kita akan “cukup matang” dalam menentukan pilihan? Yaitu untuk memilih Capres-Cawapres, Caleg (DPR-RI, DPD-RI, DPRD Prov., DPRD Kab/Kota), dan Kepala Daerah plus wakilnya di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Memilih secara “dewasa” dan “matang” dengan mudah kita artikan sebagai memilih secara rasional. Dengan melepas anasir-anasir fanatisme, primordialisme, maupun isme-isme lain yang berpotensi menyempitkan pandangan obyektif kita.

Sedangkan arti “insan politik” dimaknai seperti yang dimaksud oleh Aristoteles, bahwa manusia itu sejatinya adalah “zoon politicon” (makhluk sosial). Zoon (makhluk, atau “hewan”) yang “politicon” (bermasyarakat). Kodrat hidupnya bersosialisasi, berinteraksi satu sama lain.

Catatannya, walau Adam Smith mengatakan Homo Homini Socius, manusia adalah sahabat bagi sesamanya, namun ia juga memandang manusia itu sebagai Homo Economicus. Makhluk ekonomi, lantaran  kecenderungannya yang tak pernah puas. Maka ia selalu berupaya memenuhi kebutuhan (serta keinginannya). Akibatnya, secara natural, dalam segala upaya serta interaksi sosial itu terjadilah: kompetisi! 

Sedangkan Thomas Hobbes “terang-terangan” memandang bahwa manusia itu kecenderungannya adalah jadi serigala (musuh) bagi manusia lainnya (Homo Homini Lupus). Jadi bagaimana ini?

Konsekuensinya, demi menjamin “rasa aman” dalam kehidupan bersama, di dalam suatu tatanan sosial mesti ada aturan (norma) yang disepakati. Semacam “kontrak sosial” yang mengikat kita untuk menjamin kehidupan sosial yang harmonis (taat hukum). 

Memang ada semacam paradoks, dimana segala aturan hukum (norma) itu jadi “mengikat” kita, namun justru dalam ikatan hukum itulah kita serentak “dibebaskan” dari bahaya saling memangsa laksana serigala tadi. Manusia jadi “bebas” berinteraksi dengan aman, lantaran “terikat” oleh norma (aturan). Paradoksal.

Kembali ke kaleidoskop pemilu. Pengalaman pemilu 12 kali itu terjadi pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019. Masa 1945 sampai 1954 tak ada pemilu. Dan masa 1956 sampai 1970 juga tak ada pemilu untuk presiden dan wakil presiden. Sedangkan masa pemilu 1970 sampai 1997 adalah pemilu orde baru (orba), dimana kita semua bisa tahu pemenang pemilu bahkan sebelum pemilu itu diselenggarakan! Sejarah yang aneh tapi nyata. 

Tahun 1998 adalah tahun reformasi, rejim korup Soeharto jatuh, digantikan oleh B.J. Habibie (21 Mei 1998) yang kemudian menyelenggarakan pemilu pertama pasca Orba pada 7 Juni 1999. Ada 48 parpol peserta pemilu. 

Saat itu PDIP memperoleh suara terbanyak, namun terjadi sengkarut politik di tingkat elit, dan MPR masih berkuasa untuk memilih presiden. Pada 20 Oktober 1999 dilantiklah Gus Dur (representasi PKB) sebagai presiden dan Megawati Soekarnoputri (representasi PDIP) sebagai wapresnya. 

Lima besar kursi DPR hasil pemilu 1999 adalah: PDIP (153 kursi), Golkar (120), PPP (58), PKB (51), dan PAN (34). Ketua MPR-nya Amien Rais (PAN) dan Ketua DPR-nya Akbar Tanjung (Golkar). Tabiat serigala sangat tercermin dalam konstelasi sengkarut elit politik saat itu.

Notasi, di masa kepresidean Gus Dur terjadi 2 kali amandemen UUD 1945. Amandemen pertama dalam SU-MPR Oktober 1999, fokusnya membatasi kekuasaan serta masa jabatan presiden. Amandemen kedua dalam SU-MPR Agustus 2000, terkait wewenang serta posisi pemerintah daerah, peran dan fungsi DPR, serta penambahan mengenai hak asasi manusia. 

Namun sengkarut politik elit pasca-orba dan pasca-reformasi itu terus berlanjut. Dikiranya Gus Dur bisa diatur-atur oleh sementara oligarki, ternyata perkiraannya salah total. Maka diinisiasi upaya “menjerat Gus Dur” lewat apa yang dikenal sebagai “operasi semut merah”. Singkat cerita, Gus Dur “dimakzulkan” lewat konspirasi-jahat (operasi semut merah itu) yang diskenariokan seolah-olah konstitusional. Sampai akhirnya pada 23 Juli 2021 kepemimpinan nasional beralih ke Megawati Soekarnoputri. 

Di masa Megawati ini juga dilakukan dua kali amandemen UUD 1945. Dalam SU-MPR November 2001 dilakukan amandemen ketiga mengenai Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan, Pemakzulan, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman. Lalu dalam SU-MPR Agustus 2002 amandemen keempat yang meliputi perubahan dalam bidang pendidikan, perekonomian, aturan peralihan dan tambahan. 

Pemilu 2004 : Di area legislatif (pileg) diselenggarakan tanggal 5 April, diikuti 24 parpol, hasil saringan dari 150 parpol yang mendaftar di KPU. Hasilnya 16 parpol masuk parlemen: Golkar (127 kursi), PDIP (109), PKB (52), PPP (58), Demokrat (56), PAN (53), PKS (45), PBR (14), PDS (13), PBB (11), PPDK (4), Pelopor (3), PKPB (2), PKPI (1), PNIM (1) dan PPDI (1). Total kursi DPR-RI dalam Pileg 2004: 550 kursi.

Hasil pileg 5 April 2004 ini menentukan parpol mana yang dapat menyalonkan kandidatnya untuk pilpres 2004 pada tanggal 5 Juli. Hanya partai yang memperoleh 5% popular vote atau 3% kursi di DPR yang dapat menyalonkan kandidatnya. Kalau tidak ya mesti berkoalisi.

Pada Pemilu 2004 ini pertama kali pilpres secara langsung. Diikuti 6 paslon: 1) Gus Dur – Marwah Daud Ibrahim (dicalonkan oleh PKB), 2) Amien Rais – Siswono Yudo Husodo (PAN, PKS, PBR, PNBK, PNIM, PPDI, Sarikat, Buruh), 3) Hamzah Haz – Agum Gumelar (PPP), 4) Megawati Soekarnoputri – Hasyim Muzadi (PDIP, PDS), 5) SBY – JK (Demokrat, PBB, dan PKPI), dan 6) Wiranto – Salahuddin Wahid (Golkar, PDK, Patriot, PPNU). Dalam 2 putaran pasangan SBY – JK menang (60,62%) mengalahkan Megawati – Hasyim Muzadi. Pelantikannya pada 20 Oktober 2004. 

Pemilu 2009 : Pileg diselenggarakan 9 April 2009, diikuti 38 parpol. Hasilnya 9 parpol masuk parlemen (DPR-RI): Demokrat (148 kursi), Golkar (106), PDIP (94), PKS (57), PAN (46), PPP (38), PKB (28), Gerindra (26) dan Hanura (17). Total kursi: 560.

Di area eksekutif, pilpres 2009 diikuti 3 paslon: 1) Megawati – Prabowo (dapat 26,79% suara), 2) SBY – Boediono (60,80%), 3) JK – Wiranto (12,41%). Satu putaran, dan untuk kedua kalinya SBY dilantik pada 20 Oktober 2009. Ini era kejayaan Partai Demokrat, di DPR-RI dengan 148 kursi dan SBY menang ‘land-slide’. 

Pemilu 2014 : Di area legislatif (DPR-RI) diikuti 12 parpol, dan hasilnya 10 parpol masuk parlemen: PDIP (109 kursi), Golkar (91), Gerindra (73), Demokrat (61), PAN (49), PKB (47), PKS (40), Nasdem (35), PPP (39) dan Hanura (16). Pileg ini diselenggaran 9 April 2014. Total kursi: 560. 

Di area eksekutif, Pilpres 2014 tanggal 9 Juli, ada 2 paslon: Nomor urut 01 Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (diusung oleh: Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB. Didukung: Demokrat). Sedangkan Nomor urut 02 Jokowi – JK (diusung oleh: PDIP, PKB, Nasdem, Hanura. Didukung: PKPI). Kampanye “Salam 2 Jari” membawa kemenangan Jokowi dengan 53,15% suara. 

Pemilu 2019 : Di ranah Pileg (DPR-RI) pada 17 April 2019. Diikuti 16 parpol dengan hasil 9 parpol masuk parlemen: PDIP (128 kursi, atau 22,26%), Golkar (85 atau 14,78%), Gerindra (78, atau 13,57%), Nasdem (59 atau 10,26), PKB (58 atau 10,09%), Demokrat (54 atau 9,39%), PKS (50 atau 8,7%), PAN (44 atau 7,65%) dan PPP (19 atau 3,3%). Total kursi DPR-RI dalam Pileg 2019 adalah 575 kursi.

Di ranah eksekutif, Pilpres 2019 ada 2 paslon: Nomor urut 01 Jokowi – Maruf Amin (Diusung oleh: PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, Hanura. Didukung oleh: PKPI, Perindo, PSI, PBB). Nomor urut 02 Prabowo – Sandi (Diusung: Gerindra, Demokrat, PAN, PKS. Didukung: Berkarya, Garuda). Kubu Indonesia-Maju berhasil memenangkan Jokowi untuk periode kedua dengan 55,5% suara. 

Di Pilpres dan Pileg 2019 ini pun masih sengit dengan bau busuk politik uang. Mulai dari isu “Jenderal Kardus” di Pilpres lantaran diisukan ada yang mengirim berkardus-kardus duit untuk beli posisi cawapres, sampai serangan fajar di hari pencoblosan. Isu agama pun belum pupus untuk digorang-goreng serta jadi bumbu penyedap makanan basi. 

Pemilu 2024 : Pilpres dan Pileg (DPR-RI, DPD-RI, DPRD Prov dan Kabupaten/Kota) sudah diagendakan KPU tanggal 14 Februari. Lalu Pilkada Serentak bulan November. Pendaftaran parpol peserta pemilu jadwalnya tanggal 1 – 7 Agustus 2022.

Peserta Pileg 2024 nanti tentunya adalah 9 parpol yang sedang duduk DPR-RI saat ini plus beberapa parpol lain yang sedang mengikuti proses verifikasi faktual. Kabarnya ada 75 parpol yang terdaftar di Kemenkumham. Namun walau terdaftar, selain yang sedang duduk di perlemen, haruslah mengikuti proses verifikasi faktual (sesuai UU Pemilu), yang syaratnya antara lain: 

Parpol berstatus badan hukum, kepengurusan di seluruh provinsi, kepengurusan di 75% kabupaten/kota. Kepengurusan di 50% kecamatan. Minimal 30% keterwakilan perempuan. Anggota minimal 1.000 orang punya KTA. Kantor tetap di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Nama parpol, lambang, dan nomor rekening dana kampanye Pemilu. 

Pemilu 2024 juga merupakan arena uji kematangan berpolitik bangsa Indonesia. Untuk menjawab apakah kita semua adalah “zoon-politicon” (insan-politik) atau makhluk sosial yang sudah matang (dewasa) dalam partisipasi politik. Taat aturan, setia pada norma yang adil.

Lewat pengalaman 12 kali pemilu, apakah kita sudah mampu untuk memilih secara rasional dan patuh pada aturan hukum. Tidak lagi berdasar fanatisme buta dan primodialisme sempit. Tidak main terabas dan curang. Akhirnya, apakah kita masih bisa dipermainkan para politisi serigala (berbulu domba) itu?  Yang memancing di air keruh dengan umpan amplop?

“A man has free choice to the extent that he is rational.” – Thomas Aquinas

Andre Vincent Wenas, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.
 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=402320528571935&id=100063819726104 

Densus Kembali Tangkap 24 Teroris, Ken Setiawan: Bibitnya Intoleransi dan Radikalisme

 Breaking News: Densus Kembali Tangkap 24 Teroris, Ken Setiawan: Bibitnya Intoleransi dan Radikalisme
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap 24 orang teroris yang merupakan pendukung dari kelompok radikal, mereka melakukan Idad atau latihan persiapan serangan dan bahkan mereka juga telah mengucap sumpah setia atau baiat kepada pimpinan terorisme. 

Pendiri NII Crisis Center yang mantan aktivis kelompok radikal Ken Setiawan mengatakan bahwa bibit terorisme adalah intoleransi, merasa paling benar dan anggap orang lain salah, anti kebhinekaan. 

Bila sudah intoleransi biasanya naik level menjadi radikalisme yaitu menginginkan perubahan sosial, politik dengan cara yang drastis atau keras, dalam tahap radikalisme ini biasanya sudah takfiri, menganggap yang berbeda paham adalah kafir, bahkan bukan hanya yang beda agama saja, tapi walaupun seagama tapi belum baiat atau sumpah setia pada kelompoknya maka akan di kafirkan juga. Ujar Ken. 

Ken menyebut bahwa pemikiran intoleransi dan radikalisme saat ini justru muncul ditempat ibadah, tokoh tokoh yang menyampaikan juga cenderung dibiarkan. 

Salah satu ujaran intoleransi yang banyak muncul ditempat ibadah dan cukup masih adalah larangan agar masyarakat jangan ikuti ulama, kyai yang mendukung pemerintah. 

Banyak masjid dalam kotbahnya menyerukan agar masyarakat menjauhi ulama atau kyai yang mendukung pemerintah, ini sebuah penyesatan. Tambah Ken. 

Bila negara membiarkan fenomena ini, dikhawatirkan masyarakat akan terprovokasi dan akan memunculkan sikap intoleransi dan radikalisme yang mengarah pada aksi terorisme. Tutup Ken. 

Boleh dishare/bagikan
https://kontraradikal.com/2022/05/18/breaking-news-densus-kembali-tangkap-24-teroris-ken-setiawan-bibitnya-intoleransi-dan-radikalisme/

Kalo Karena Islamophobia Semua Islam Ditolak Masuk ke Singapura

Chusnul Chotimah ke Fahri Hamzah: Kalo Karena Islamophobia Semua Islam Ditolak Masuk ke Singapura
Fajar Indonesia Network

Pegiat Media sosial, Chusnul Chotimah geram dengan pernyataan Fahri Hamzah yang mengatakan kasus Ustaz Abdul Somad (UAS), yang ditolak ke Singapura karena adanya perkembangan islamophobia.

Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah mengatakan perkembangan islamophobia tidak hanya negara tetangga melainkan di negara sendiri.

"Ada persoalan lain yang nampak dari kasus UAS ini, yaitu berkembangnya islamophobia tidak saja di beberapa negara tetangga tetapi juga termasuk di dalam negeri," ucap Fahri hamzah dikutip dari @Fahrihamzah pada Rabu, 18 Mei 2022.

"Islamophobia dan berbagai macam kebencian kepada sesama adalah penyakit umat manusia kita hari ini," sambungnya.

Pernyataan Fahri Hamzah tersebut, langsung dikomentari oleh Chusnul Chotimah melalui akun Twitter pribadinya.

Chusnul mengatakan, jika karena perkembagan islamophobia seharusnya semua beragama Islam ditolak masuk di Singapura.

"Kalo karena islamophobia seharusnya semua yang beragama islam di tolak masuk di Singapura, tapi nyatanya tidak," ucap Chusnul dikutip melalui @ChusnulCh_ pada Rabu, 18 Mei 2022.

Chusnul pun meminta kepada Fahri Hamzah, untuk menghentikan membawa nama islam sebagai pembelaan atas keburukan nama islam.

"Mereka sama dengan kami dan negara kamu sedang berjuang melawan radikalisme, stop bawa islam untuk membela mereka yang melakukan keburukan atas nama islam," ungkapnya.

Sebagaiman diketahui,melalui akun media sosialnya, UAS membenarkan dirinya telah dideportasi oleh Imigrasi Singapura.

UAS menyebut bahwa kedatangannya ke Singapura untuk liburan bersama keluarga dan sahabatnya
JAKARTA, FIN.CO.ID- 

Reporter: Ari Nur Cahyo |

Editor: Ari Nur Cahyo |

Menyikapi kasus penolakan ASB di Singapura, ada baiknya diperhatikan hal² sbb :

 Menyikapi kasus penolakan ASB di Singapura, 
ada baiknya diperhatikan hal² sbb :

1. Hak untuk memberikan ijin masuk pada seseorang untuk masuk suatu negara , sepenuhnya adalah hak dari negara yg bersangkutan.
Ini sesuai dengan Hukum Internasional yg berlaku diseluruh negara didunia.

2. Bahwa akibat ditolak masuknya ASB ke SIN telah menimbul kan banyak reaksi dari tokoh² yg bersimpati / mendukung ASB, yg antara lain menyerukan  Pemerintah RI untuk bertindak tegas terhadap Pemerintah Singapura, sampai ke anjuran pemboikotan kunjungan WNI ke SIN.
Bahkan beberapa stasiun televisi telah menayangkan polemik ini, juga di podcast² dan di Medsos².

3. Perlu dipahami bahwa narasi² yg pernah disampaikan oleh ASB tentang ajaran agama umat Kristiani di publik Indonesia ,
yg bersifat intoleran dan cenderung melècèhkan,
telah dijadikan alasan oleh Pemerintah SIN untuk menolak ASB masuk ke SIN , 
karena dianggap membahaya kan keamanan dan ketertiban masyarakat SIN yg bersifat plural.
Sebetulnya ujaran² ASB  yg diviralkan di publik Indonesia telah menyinggung dan meresahkan komunitas² umat beragama diluar komunitas ASB di Indonesia,
namun hanya atas dasar pertimbangan agar tidak menambah keresahan situasi sosial politik di Indonesia, 
maka pimpinan² umat beragama Indonesia tidak mengajukan protes resmi atopun bereaksi keras atas pernyataan² ASB yg tidak santun yg telah menyakiti perasaan, bukan saja saudara² sebangsa dan setanah air nya,
tetapi juga umat beragama yg ada di Singapura , 
bahkan juga diseluruh dunia.

4. Bisa dipahami bila Pemerintah SIN berusaha mencegah keresahan masyarakat nya, karena kehadiran ASB di SIN.
Guna menghindari adanya perlakuan tak pantas dari masyarakat  umat beragama di SIN terhadap ASB, yg malah bisa lebih mengganggu hubungan bilateral antara SIN dengan RI,
maka kedatangan ASB di SIN ditolak.

5. Mudah²an penolakan ini dijadikan momen oleh ASB agar mawas diri dan dijadikan introspeksi diri, agar di hari² mendatang lebih ber hati² dalam berujar ke publik.
Karena begitulah hukum karma, sekali menyakiti hati orang lain, tidak tertutup kemungkinan dilain waktu, hatinya juga akan disakiti oleh orang lain.

6. Demikian pula,  mudah²an penolakan ini , makin mendewasa kan pengikut² ASB, sehingga dapat mengurangi reaksi berlebih terhadap Pemerintah SIN,
karena kepentingan kesejahteraan rakyat dan negara Indonesia , yg didapat dari keuntungan hubungan bilateral SIN -  RI , 
jauh lebih penting dari sekedar dukungan emosional pada ASB.

Demikian pendapat ,
tolong masukan dari teman² yg lain.
Terima kasih. 🙏🏻 
RP.

JAKSA AGUNG BORGOL MAKELAR TAIPAN

 JAKSA AGUNG BORGOL MAKELAR TAIPAN 
Ngopi (Ngobrolin Opini)

Lin Che Wei adalah penasehat keuangan untuk Budi Sampoerna, dan dia yang mewakili sebuah perusahaan sekuritas di Singapora. Lin Che Wei beberapa kali lolos dari permasalahan hukum di Indonesia, bahkan namanya sempat disebut pada kasus bailout Bank Century di era kepemimpinan SBY tapi tetap saja lolos dari jeratan hukum.

Lin Che Wei, berperan untuk mengkoneksikan para pengusaha kakap yang menguasai sektor industri dari hulu ke hilir ke pemerintah berkaitan dengan kebijakan ekspor. Kegiatan ini berlangsung sangat lama dari satu Menko Perekonomian yang satu, ke Menko Perekonomian yang lainnya.

Perlu diketahui bersama, Kejagung menetapkan Lin Che Wei sebagai tersangka baru perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) atau bahan baku minyak goreng. Dia diduga bersama-sama Indrasari Wisnu Wardhana telah mengondisikan perusahaan yang akan mendapatkan izin ekspor CPO dan turunannya.

Dari sini kita bisa membayangkan bagaimana kedekatan dia dengan kekuasaan, sehingga dia bisa menjadi mesin ATM penguasa dan pengusaha.

Saya punya dugaan kuat, bahwa Lin Che Wei dipakai banyak kelompok pengusaha dan kelompok kepentingan untuk menjalankan bisnis "hanky panky",  antara kebijakan negara yang dikonesikan dengan dunia bisnis para taipan republik ini, dan dia sering membantu proses pendanaan para taipan dalam mengembangkan dan membesarkan bisnis mereka. 

Saat ini perjalanan bisnis haram Lin Che Wei berhenti di tangan Jaksa Agung ST Burhanuddin, dia sekarang dihadapkan oleh kasus hukum dan sudah ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan RI yang akan membawa dia kedalam penjara.

Jika saat ini Lin Che Wei kepentok kasus hukum dan menjadi tersangka, maka yang hebat adalah Kejaksaan Agung. Karena dapat dipastikan Kejaksaan Agung tidak mau mendengar semua tekanan-tekanan dan godaan-godaan dari kelompoknya Lin Che Wei.

Saya berharap, para Jaksa Penyidik bisa membuka mulut Lin Che Wei untuk membuka siapa saja yang terlibat. 

Saya yakin, akan banyak data dan fakta yang didapatkan Kejaksaan Agung untuk membongkar semua peristiwa kejahatannya yang merugikan negara yang melibatkan penguasa dan pengusaha. Sekaligus membongkar siapa pemgambil keuntungan dan dalam bentuk apa ‘hanky panky’ itu di bungkus termasuk dimana disimpan.

Salam sehat,
Rouli Rajagukguk


#BravoKejaksaanAgungRI
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=391838616288435&id=100063868984083&sfnsn=wiwspmo
https://twitter.com/rouli_rajagkgk/status/1527144000343646208?t=UyAZI-lB5yJxMR4iPCz_lw&s=19
https://www.instagram.com/p/CdueGg4Pqi0/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Giliran Sandiaga Uno Bela Somad, Cari Simpati ?

 Giliran Sandiaga Uno Bela Somad, Cari Simpati ?

Papa Dimas . May 19, 2022

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi informasi, terkait diusirnya Ustadz Abdul Somad yang akan berlibur oleh pihak Singapura.

Ia pun bersama tim berupaya untuk mencari tahu penyebabnya, yakni dengan menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura.

"Begitu saya mendapatkan berita ini, saya langsung mengumpulkan beberapa informasi serta mendapatkan kronologi dan saya konfirmasi ke pihak KBRI di Singapura. Pihak KBRI kini melakukan pengecekan dan dari laporan Pak Dubes ada beberapa informasi yang sedang didapatkan oleh Imigrasi Singapura", ujar Sandiaga Uno dikutip dari laman okezone.com.

Lebih lanjut, Sandiaga meminta agar tidak berprasangka terlebih dahulu dan memastikan informasi yang benar secara menyeluruh.

Ini disebabkan, Ustadz Abdul Somad merupakan ulama yang sangat dihormati, serta turut menjadi penggerak ekonomi kreatif yang juga kerap membantu mempromosikan destinasi wisata berbasis wisata religi.

"UAS ini kan ulama yang juga menjadi penggerak ekonomi kreatif, dan ikut membantu kami mempromosikan beberapa destinasi wisata berbasis wisata religi. Beliaulah ulama yang kami muliakan juga dan kami sangat hormati. Oleh karena itu, mari untuk tidak berprasangka dulu, kita dapatkan informasi secara menyeluruh,” katanya.

"Saya baru saja kembali dari sana dan jumlah wisatawan Singapura sekarang menduduki nomor dua tertinggi di Indonesia, dan dengan pembukaan Batam-Bintan ini. Harapannya kita juga akan meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara itu, melalui Singapura," tambah Sandi.

Nggak usah lebay Maszeh, Abdul Somad cuma warga negara biasa yang ingin liburan ke Singapura. Apalagi kabarnya dia mau merayakan ulang tahunnya yang ke 45 di sana. Sebab berdasarkan informasi rekan-rekan penulis di seword.com, hasil penelusuran dari laman Wikipedia, Abdul Somad lahir pada tanggal 18 Mei 1977.

Ia ke Singapura nggak mewakili siapapun. Bukan sebagai pejabat negara, memenuhi undangan berdakwah, bukan delegasi golongan mana pun, apalagi sebagai representasi umat islam di Indonesia. Jadi biasa aja lah. Apalagi sampai menyebut bahwa Abdul Somad adalah ulama yang dihormati segala. Masih banyak ulama bener dan dihormati di negeri ini, yang nggak masuk daftar blacklist negara lain.

Kita semua sudah tahu apa alasan imigrasi Singapura menolak Abdul Somad dengan alasan Not to Land Notice. Karena banyak dakwahnya yang mendukung bom bunuh diri, serta menghina penganut agama lain, yang berpotensi memicu perpecahan dan konflik horizontal.

Lagipula dengan alasan itu, nggak cuma Abdul Somad yang ditolak masuk Singapura, bahkan ada seorang pendeta yang dikenal Radikal dan sering menghina penganut agama Islam juga ditolak masuk ke Singapura pada 2018 lalu.

Bahkan ribuan warga negara indonesia lainnya juga banyak yang ditolak masuk ke Singapura maupun negara lain dengan berbagai macam alasan. Bisa jadi negara kita juga melakukan hal yang sama, menolak ribuan WNA yang akan masuk ke negara kita karena alasan tertentu.

Hal ini wajar dan menjadi hak tuan rumah untuk menentukan tamu mana, siapa saja yang boleh masuk atau tidak ke wilayah tuan rumah. Jadi nggak perlu dibesar-besarkan, apalagi sampai meminta klarifikasi dari Singapura.

Gitu lho Maszeh.

Atau Sandiaga Uno sengaja mencari simpati pada pemuja dan pendukung Abdul Somad, supaya terlihat bahwa dia pro terhadap ulama tampan itu. Tujuannya ya cuma satu. Untuk meraup suara dan dukungan dari kelompok mereka. Kita semua juga tahu kalau Sandiaga Uno ngebet banget nyapres, meskipun sampai detik ini belum ada satupun partai ataupun koalisi partai yang mau mengusungnya.

Apalagi kita semua juga tahu kalau Sandiaga Uno memiliki kecenderungan menggandeng kelompok mereka yang memiliki ideologi pro khilafah. Bahkan di banyak acara Kementerian Pariwisata, ia bekerjasama dengan para seleb hijrah macam Arie Untung, Teuku Wisnu dan teman-teman sejenisnya.

Jadi sudah jelas ya maksud dan tujuan Sandiaga Uno membela Abdul Somad. Kita nggak bodoh kok untuk menebak kemana arahnya, apa maksudnya, apa tujuannya. Cuma pendukung dan pemuja Abdul Somad aja yang bego mau dibodohi, seolah-olah para politisi membela junjungannya. Padahal mereka cuma memanfaatkan momen ini sebagai ajang mendulang dukungan dan suara dari mereka yang jumlahnya nggak seberapa itu.

Setuju?

Begitulah kura kura.

https://travel.okezone.com/read/2022/05/18/406/2595801/uas-dideportasi-saat-liburan-ke-singapura-sandiaga-uno-turun-tangan-sampai-bilang-begini

Melobi, Kegiatan "Klandestin" yang Lazim dalam Sistem Sosial-Politik Apapun!

Melobi, Kegiatan "Klandestin" yang Lazim dalam 
Sistem Sosial-Politik Apapun! 

Oleh: Andre Vincent Wenas
Tak perlu baperan dalam diskusi soal lobi kelompok tertentu. Baik itu lobi politik maupun lobi bisnis, sampai ke lobi soal kegiatan sosial, keagamaan, karitatif dan filantropis. 

Biasa-biasa saja kok, kelompok lobi itu ada dimana-mana. Tak perlu dipungkiri, dan tak perlu hipokrit. Apakah itu Kelompok Lobi Kristen, Kelompok Lobi Islam, atau agama lainnya. Termasuk Kelompok Lobi Sawit/Minyak Goreng, Baja, Batubara, lobi Daging Sapi sampai ke lobi Daging Hangat. Itu fakta sosialnya, juga fakta politik praktisnya (dari power-play, maupun yang pakai fulus atau fustun). 

Baru-baru ini kita mengangkat soal isu kelompok lobi Kristen di Singapura terkait kasus deportasi UAS. Lalu sementara pihak – mungkin ada yang emosi, entah kenapa – atau ada juga yang memang tidak paham (atau naif) soal lobi-melobi ini, protes keras yang sayangnya tidak dibarengi argumentasi. Cuma ngeyel begitu saja. Meskipun pemrotes itu mengaku diri sebagai “intelektual”. Sayang sekali memang.

Lobi dan kegiatan melobi, apa itu?

Per definisi, lobbying adalah “Any attempt by individuals or private interest groups to influence the decisions of government; in its original meaning it referred to efforts to influence the votes of legislators, generally in the lobby outside the legislative chamber. Lobbying in some form is inevitable in any political system.” 

Jadi menarik lantaran dikatakan bahwa kegiatan melobi itu tidak dapat dihindari dalam sistem politik apa pun! Tentu saja, apa serta bagaimana detil kegiatan serta topik pembicaraan dalam lobi itu kerap tidak jadi konsumsi publik. Semacam kegiatan "klandestin", sebut saja begitu. Hanya hasil akhirnya yang bisa diketahui publik. Dan itu lazim terjadi di mana pun, tidak aneh.

Dalam sistem manajemen Jepang dikenal istilah “nemawashi”, suatu  proses informal (tidak resmi) untuk meletakkan dasar bagi rencana perubahan atau suatu usulan proyek. Caranya dengan pendekatan (bicara) kepada pihak-pihak yang relevan, demi meraih dukungan atau minta umpan balik. Hal ini dianggap sebagai elemen penting dalam setiap perubahan besar, sebelum langkah formal apa pun diambil.

Kegiatan melobi ini sangat lentur (flexible) dan cair. Sehingga dikatakan, “Lobbyists are commonly held in a negative light because they are seemingly able to circumvent the democratic process.” Ya, pelobi ini bisa memintas proses demokrasi. 

Walau pun begitu, de-facto: “Lobbying in some form is inevitable in any political system.” Melobi tidak dapat dihindari terjadi dalam sistem politik apa pun. Lobi ternyata suatu keniscayaan dalam kehidupan sosial-politik-ekonomi.

Kelompok penekan (pressure group) ada di dalam setiap sistem. Dan semua kelompok penekan itu pasti melakukan kegiatan lobi, sesuai cara atau gayanya masing-masing. 

Tatkala Almarhum Tengku Zulkarnaen “diusir” dari Bandara Sam Ratulangie oleh kelompok penekan adat, sulitlah untuk dicerna bila dikatakan tidak ada kelompok lobi tertentu di belakang aksi tersebut. 

Saat kasus 2 pendeta Amerika ditolak masuk ke Singapura dengan alasan yang mirip dengan alasan penolakan UAS, hanya ini dari versi radikalisme Kristen, diyakini juga ada Kelompok Lobi tertentu yang “menjaga” agar otoritas Singapura tetap tegas pada aturan, serta bertindak adil.

Sewaktu proses pengadilan Ahok berjalan, siapa bilang tak ada lobi kelompok penekan di belakang layar? Bahkan sejak sebelumnya, lobi-lobi politik pastilah terus bekelindan merangkai berbagai kepentingan kelompok yang merasa “terganggu” dengan kebijakan Ahok sebagai gubernur. 

Lobi kelompok (sindikat/mafia) Sawit yang berujung penangkapan Dirjen Daglu berikut 3 wayang korporasi, sampai yang terakhir dicokoknya staf ahli Kemenko Perekonomian, Lin Che Wei oleh Kejaksaan Agung. Apakah di peristiwa itu tak ada lobi-lobi politik? Misalnya lobi untuk mengamankan para “master-mind” (biang-kerok) lainnya agar tak tersentuh hukum. Lin Che Wei dikabarkan tidak lagi jadi anggota Tim Asistensi Kemenko Perekonomian sejak Maret 2022. Padahal kasus cpo/migor ini terjadi sejak akhir tahun lalu (2021).

Kelompok Lobi itu faktanya ada karena memang diperlukan, untuk memuluskan lahirnya suatu kebijakan. Termasuk juga untuk menjaga agar suatu regulasi/legislasi yang telah disepakati bisa berjalan pada relnya. Jadi juga berfungsi semacam anjing-penjaga (watch-dog) yang mengawal isi rumah dari mereka yang mau coba-coba menyelewengkan kesepakatan. 

Kelompok Lobi ini juga jadi semacam interface (penghubung) antara otoritas dengan kekuatan lain di jalanan. Kalau coba macam-macam, tahu sendiri akibatnya. Bisa-bisa gerakan parlemen jalanan pun direkayasa untuk diadakan. Bukankah ada mahasewa yang tarif rental-nya bisa dinegosiasikan sesuai skala demo-nya? 

Karena Kelompok Lobi ini memang ada dan terjadi di depan mata kita, lalu kenapa malu dan merasa tabu untuk membicarakannya dalam suatu wacana terbuka? Sampai ada yang bilang takut dipakai jadi alat untuk adu-domba segala! Lalu apakah kita semua ini dikiranya domba bodoh yang bisa diadu-adu? Atau, apakah justru lantaran dirinya sendiri yang takut idola (berhala)-nya roboh? Atau khawatir ‘fantasi-kebenarannya’ malah terbongkar? 

Memang, ‘confront the brutal facts’ itu adalah untuk mereka yang berani serta cerdas. Hanya bagi intelektual sejati, sokratian yang siap mereguk dari piala walau risikonya maksimum. Only for the brave, bukan untuk mereka yang pura-pura mengaku dengan embel-embel intelektual. 

“Amicus Plato, Sed Magis Amica Veritas!” Khusus dalam hal ini tak ada lobi-lobi. Maaf.  

20/05/2022
Andre Vincent Wenas, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.
 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=405478471589474&id=100063819726104 

*KITA SUDAH MERASAKAN ADA PEMIMPIN NEGERI YANG MENJUAL MURAH BANGSA DAN NEGARANYA demi KEKUASAAN dan KEKAYAAN.

 *KITA SUDAH  MERASAKAN  ADA PEMIMPIN NEGERI YANG MENJUAL MURAH BANGSA DAN NEGARANYA demi KEKUASAAN dan KEKAYAAN. SEKARANG MAU DIULANG KEMBALI ! ! !       Danz Suchamda : Maka jangan biarkan mereka mengambil bagian dalam tampuk pemerintahan NKRI. Bisa dijual negeri ini demi perut mereka sendiri. Mereka tidak punya rasa-memiliki terhadap bangsa kita ini. Yang mereka rasa-miliki hanya _"agama dan tuan mereka"_. Undang-undang keras harus segera dibuat untuk mengantisipasi para penghianat bangsa.*

Oleh : King Gaudi
*^^^^^^^^^^^^*   
*KISAH JENDERAL FREDERICK STANLEY MAUDE,    MENGETAHUI MENTAL PRIBUMI NGARAB*

Letnan Jenderal Frederick Stanley Maude (1864-1917) adalah seorang perwira Angkatan Darat Inggris . Dia dikenal karena operasinya dalam kampanye Mesopotamia selama Perang Dunia Pertama, dan dalam penaklukkan Baghdad pada tahun 1917.

*Kisah Jenderal ini diriwayatkan oleh Dr. Ali Al-Wardi dalam bukunya _"Social Glimpses from the History of Iraq"_*

Pada tahun 1917 M Jenderal Inggris Stanley Maude memasuki salah satu daerah di Irak dan bertemu dengan seorang gembala.

Dia panggil penerjemah dan meminta menerjemahkan untuk berkata kepada seorang penggembala:

Penerjemah: 
*"Jenderal akan memberimu £ 1 (satu pound) jika kamu menyembelih anjingmu yang berlarian di sekitar kawanan domba-mu..."*

*Anjing merupakan kebutuhan penting bagi penggembala, karena ia ikut menggiring kawanan  dan membantu melindungi domba dari predator. Tetapi Satu Pound pada saat itu dapat membeli setengah kawanan domba.*

Penggembala senang dan membawa anjingnya lalu menyembelihnya di hadapan jenderal. 

Kemudian Jenderal Maud berkata:

 *"Aku akan memberimu tambahan Satu Pound lagi jika engkau mengulitinya..."*

Penggembala menerimanya dan menguliti anjingnya.

Jenderal Maude berkata lagi:

*"Aku akan memberimu Satu Pound ketiga asal kamu memotong anjingmu menjadi potongan-potongan kecil."*
Dan sang gembala langsung melakukannya.

Setelah itu jenderal memberinya 3 Pound dan berlalu pergi.

Sang gembala mengejar sang jenderal dan para  prajurit yang bersamanya sambil berseru:

*"Apakah engkau memberiku uang agar aku memakan dagingnya?* 

Jenderal pun menjawab:

*"Tidak ! Aku hanya ingin tahu karaktermu dan memahami jiwamu, karena kamu sanggup menyembelih, menguliti dan memotong-motong  teman dan rekan setiamu yang paling berharga hanya untuk 3 Poun, dan kamu akan siap memakannya untuk Satu Pound keempat. Inilah yang aku butuhkan dan apa yang ingin aku ketahui telah terbukti (mentalitas penduduk sini - pent).*

*Kemudian Jenderal itu berpaling kepada tentaranya dan berkata:           _"Kalian perhatikan! Selama mentalitas mereka seperti ini, kalian jangan pernah takut apapun..."_*
https://amandala.com.bz/news/a-country-with-no-values/
*Kisah ini menunjukkan jiwa yang lemah pada kebanyakan masyarakat kita yang siap melakukan apa pun demi uang, tanpa menyadari bahwa mereka rela menjual yang mahal demi yang murah.*

*Dan inilah yang digunakan musuh mana pun untuk menghancurkan masyarakat sepanjang sejarah.*

*PERHATIKAN…! ! !*

*Berapa banyak dari kita yang bersedia untuk tidak makan daging anjing, tetapi siap makan daging saudaranya demi uang…! ! !*

*Danz Suchamda : Maka jangan biarkan mereka mengambil bagian dalam tampuk pemerintahan NKRI. Bisa dijual negeri ini demi perut mereka sendiri. Mereka tidak punya rasa-memiliki terhadap bangsa kita ini. Yang mereka rasa-miliki hanya _"agama dan tuan mereka"._ Undang-undang keras harus segera dibuat untuk mengantisipasi para penghianat bangsa.*
*>>>>>>>>>>>>>*
*INI PENGKHIANAT BANGSA dan NEGARA INDONESIA ITU ! ! !*

Oleh : King Gaudi
*^^^^^^^^^^^^*   *INDONESIA DALAM BAHAYA !!!*
*SAMPAH PERADABAN ~KHILAFAH~ DAN ~PENDUKUNGNYA~ HARUS DIMUSNAHKAN DARI BUMI NKRI TERCINTA !!!*
*MASYARAKAT YANG CINTA NKRI DAN NASIONALIS HARUS TERUS BERGERAK MENYELAMATKAN NKRI TERCINTA !!!*

*Ek0 Kuntadh1: _KETIKA INDONESIA DIKUASAI ~KHILAFAH~_*

https://youtu.be/StddCVaYZ9A

*Mari Kita Bersuara Untuk Menjaga NKRI!*🇲🇨 💪🙏👊👍☝️

*WASPADAI POTENSI CHAOS*. *CHAOS = JALAN UTK MUSUH2 NKRI MENJAJAH KITA !!!*

Ini SANGAT PENTING REKAN2KU SEMUA MOHON DIBACA DN MOHON VIRALKAN BIAR SEMUA PAHAM.👍🏼🇮🇩              

*UNTUK DIPERHATIKAN DENGAN SUNGUH SUNGGUH*

*BACA DG CERMAT & LAKSANAKAN.*

*WASPADAI POTENSI CHAOS*. 
*CHAOS = JALAN UTK MUSUH2 NKRI MENJAJAH KITA !!!*

===============
Komen : 
*WAJIB BACA & SEBAR !!!*

https://nusantaranews.co/soal-user-asing-pemecah-belah-nkri-dansesko-tni-berikan-pencerahan/

*PENCERAHAN DARI DANSESKO TNI LETJEND TNI AGOES SUTOMO*

"Masyarakat harus yakin. 
TNI tetap setia pada NKRI dan rakyat. 
TNI tahu kapan saatnya mengambil sikap kalau Negara memang dalam keadaan genting".
Letjend TNI Agoes Sutomo

*(RANGKUMAN MATERI GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGIK INDONESIA DALAM KACA MATA INTELLIGENT)*

1. Kalau kita mendengar presentasi Panglima TNI tentang perspectif ancaman pada ILC yang lalu maka kita akan paham kenapa INDONESIA menjadi sasaran target incaran Negara maju di Dunia.

2. Kekuatan Asing yang mengincar INDONESIA sangat berharap INDONESIA :
- Rusuh
- Perang Saudara 
  seperti di Suriah 
  sekarang.

3. Untuk itu mereka telah melakukan skenario (ibarat lingkar obat Nyamuk) secara sistematis melakukan Proxy War pelemahan Ketahanan Nasional INDONESIA dari masa ke masa secara bertahap dan halus.

4. Pelemahan sistem Pertahanan kita itu meliputi semua bidang. 
Mulai dari :
- Ekonomi
- Politik
- Hukum 
- Peraturan 
  Perundangan
- Sejarah
- Media Informasi
- Pergeseran watak 
  prilaku Bangsa
- Gaya hidup
- Institusi Pemerintah 
  termasuk pelemahan 
  TNI baik secara 
  FUNGSI dan 
  WEWENANG.

5. Pelemahan sistem Pertahanan ini tentu melalui Operasi Inteligent masive dan terstruktur.

6. Ada USER (State /non state (negara/kelompok elit).
Ada AGENT HANDLE, di bawahnya AGENT ACTION di bawahnya lagi INFORMAN berlapis.

7. Tiap struktur dan bagian ini bergerak menurut tupoksinya masing-masing.
Dimana diantara sesama merekapun tidak saling mengenal. 
Yang tahu hanya SANG USER.

8. Mereka dibayar, dilatih untuk melakukan Operasi-operasi cipta kondisi bahkan SABOTASE dengan bantuan Dana tanpa batas serta dukungan Power Politik yang kuat.

9. Masing-masing agent ini masuk melebur kedalam sendi-sendi kehidupan ber-Negara kita. 
Ada yang masuk dan menjadi :
- Tokoh Negarawan
- Dosen
- Pengamat
- Pejabat Publik
- Institusi 
  Pemerintahan 
  (Eksecutive, Legislatif, 
  Yudicative)
- Dunia Perbankan 
- Dunia per-Filman

Bahkan sampai ke Istana dan Tubuh TNI-POLRI sekalipun.

10. Agent Handle sebagai Pengendali.
Agent Action sebagai Eksekutor.
Informan sebagai pengumpul informasi lapangan.

11. Masing-masing agent ada yang bergerak sebagai :
- Pendukung
- Kontra
- Pihak ke Tiga dari 
  Pemerintahan

12. Semua bergerak dalam rangka mengamankan setiap kepentingan USER di INDONESIA. 
*Salahsatu contoh yang marak sekarang adalah bagaimana merekayasa terjadi gejolak kerusuhan di INDONESIA*.

13. Untuk menciptakan gejolak, masing-masing agent bergerak untuk menanamkan rasa :
- Saling benci
- Saling curiga
- Saling buruk sangka
Diantara sesama Anak Bangsa. 

Baik :
- Antar Suku
- Antar Agama
- Antar Ormas
- Antar Ulama
- Antar Pengamat
- Antar Kampus
- Antar Parpol
- Antar Tokoh Bangsa. 
- Termasuk antar 
   Institusi.

14. Kita semua seolah di paksa dan di giring kepada Satu titik yaitu PERANG. 
Sekecil apapun masalah akan di peruncing dan diprovokasi. 
Timbal balik.

15. Tujuan-nya hanya Satu : Menjadikan Anak Bangsa menjadi Bangsa yang,
- Sinis
- Egois
- Ambisius 
- Sadis
- Anti kebersamaan

16. Kita dijauhkan dari sifat asli Bangsa INDONESIA seperti :
- Pejuang
- Militan 
- Pemberani
- Kuat
- Kompak
- Suka Bermusyawarah
- Gotong Royong

17. Jadi kalau ada kejadian disekitar kita yang diluar kewajaran itu adalah salahsatu bentuk hasil kerja para agent tersebut.

18. Perang Saudara adalah hal yang sangat di inginkan USER Asing terhadap INDONESIA. 
Agar kita akhirnya terpecah belah, hancur lebur, lemah untuk kemudian mereka kuasai (Jajah).

SOLUSI :

1. Jadi lah kita kembali menjadi jati dirinya Orang INDONESIA. 
Sebuah kesadaran kolektif senasib Satu Bangsa dan Satu rasa cinta Tanah Air. 
Tak ada pandang SARA. 
Kita adalah sebuah Bangsa yang kuat dan bersaudara.

2. Jangan mau terpancing untuk menjadi "Tidak Waras" (sesuai keinginan USER) untuk punya keinginan :
- Saling bunuh
- Sling memerangi
- Saling menghabisi 
  antar sesama Anak 
  Bangsa. 

Persoalan Politik diselesaikan dengan cara Politik yang moderat.

3. Kalau INDONESIA pecah perang Saudara, banyak Negara sekitar kita yang tepuk tangan dan bahagia.

4. Secara Politik Konstitusional. 
*_"Tidak ada yg lebih tepat dan baik kecuali kembali lagi kepada UUD 1945 dan PANCASILA sebagai Pemersatu Bangsa."*_ 
Karena itu di buat oleh para Founding Father kita melalui sebuah :
- Perenungan
- Pemikiran 
- Penghayatan yang 
  sangat dalam sesuai 
  dengan kondisi 
  Bangsa.

5. Ikat kembali rasa persatuan sesama Anak Bangsa. 
Bunuh segala bentuk SKENARIO para USER tersebut dengan *tidak mudah terpancing dan justru merekat kembali rasa persaudaraan*.

6. Bagi Pemuda-pemuda Idealis dan Nasionalis. Mari ikut berjuang mengambil PERAN dan posisi strategis Negara untuk melakukan perbaikan moral dan cita-cita Bangsa.

7. Percayalah.
TNI tetap solid dan setia terhadap NKRI. Bersama Rakyat TNI Kuat. 
*TNI tahu kapan saat yang tepat untuk mengambil sebuah keputusan disaat Negara genting*.

*ROH NEGARA  RI TINGGALLAH BERSAMA KAMI DAN BIMBINGLAH🇲🇨*

*Note :*
👍👍👍 Sdh diviralkan bbrp kali... Mohon tetap hrs diviralkan ber-ulang2 krn ini sangat crusial semua anak bangsa hrs tahu, ingat Indonesia sangat  kaya akan sumber daya, alam.., jangan terlena... salah satunya cadangan nikel terbesar di dunia sbg energy terbarukan by pengganti energy fosil/minyak. *"Banyak negara2 maju yg  Bu mengincarnya.." AWAS!!!* many thanks for participation.. 🙏🙏🙏

Budayawan Sebut Anies Gak Bisa Kerja, Murni Anak Baru Keluar Sekolah Mau Jadi Presiden

Budayawan Sebut Anies Gak Bisa Kerja, Murni Anak Baru Keluar Sekolah Mau Jadi Presiden

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini digadang-gadang menjadi salah satu kandidat kuat untuk jadi calon presiden pada Pemilu 2024 nanti. Sontak kabar ini membuat kinerja Anies dibanjiri kritik sejumlah pihak.

Kritik datang salah satunya dari budayawan, Mohamad Sobary. Budayawan itu sebut Anies ‘gak bisa kerja’ serta mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta itu “murni anak baru keluar sekolah”.

Hal tersebut disampaikan Mohamad Sobary dalam wawancaranya bersama ahli hukum tata negara dan pengamat politik Refly Harun di kanal Youtube milik Refly.

Menurut Sobary, Anies Baswedan layaknya anak sekolah yang baru lulus, perlu banyak belajar sebelum mencalonkan diri jadi Presiden RI. Selain itu, dia juga mempertanyakan karya ilmiah milik Anies Baswedan nyaris tak pernah terdengar, padahal dia akademisi.

“Sekolah baru keluar dari Amerika, belum pernah menulis proposal untuk pengembangan masyarakat, untuk menaikkan, apa namanya, income generating, untuk public education, gak ada, gak ada,” kata Mohamad Sobary saat berbicara dengan Refly Harun dalam video di kanal Youtube milik Refly, dilansir pada Rabu (4/5/2022).

“Dia murni anak baru keluar sekolah. Jadi apa? Influential kepada siapa? Bohong bagi saya, marah saya mendengar itu,” kata Budayawan itu.

Lebih lanjut, Sobary menyebut bahwa Anies pernah berada dalam organisasi yang sama dengannya, saat itu Anies merupakan bawahan dari budayawan itu. Lantas menurut pengalamannya, dia menyebut bahwa sosok Anies ‘gak bisa kerja’.

“Kalau kita berbicara secara dingin, dia anak buah saya dan tidak pandai bekerja. Anak buah saya di Partnership for Governance Reform,” ucap Mohamad Sobary. 

Meski demikian, Mohamad Sobary mengatakan ada saja kemungkinan Anies Baswedan maju di Pilpres 2024 jika dilihat dari berbagai upaya yang dilakukan.

Namun, budayawan itu menyebut bahwa tuhan tidak akan membimbing Anies untuk jadi Presiden RI selanjutnya.

“Bagi saya, kalau seseorang begitu mati-matian untuk mencapai cita-cita politik, ahli-ahli agama bilang, kalau begitulah watak manusia, Tuhan boleh mengizinkan barangkali, tapi Tuhan tidak akan membimbing dia (Anies) lebih lanjut,” kata budayawan yang menyebut Anies ‘gak bisa kerja’ itu. (Firas) JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – 
https://poskota.co.id/2022/05/04/kacau-budayawan-sebut-anies-gak-bisa-kerja-murni-anak-baru-keluar-sekolah-mau-jadi-presiden/amp?view=all

BNPT Sebut Larangan UAS Masuk Singapura Jadi Pelajaran untuk RI

 BNPT Sebut Larangan UAS Masuk Singapura Jadi Pelajaran untuk RI

CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2022 13:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menyatakan pencekalan yang dilakukan pemerintah Singapura terhadap penceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) harus dijadikan pembelajaran bagi Indonesia dalam mencegah radikalisme.
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh negara tetangga Indonesia itu tak lebih dari antisipasi dini terhadap potensi ancaman kepada negaranya.

"Saya melihat ini justru menjadi pelajaran penting bagi Indonesia untuk juga melakukan pencegahan sejak hulu dengan melarang pandangan, pemahaman dan ideologi radikal yang bisa mengarah pada tindakan teror dan kekerasan," kata Nurwakhid saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (18/5).

Menurutnya, Singapura saat ini lebih unggul dari sisi pencegahan ancaman dan bentuk-betuk teroris.

Ia mencontohkan\ Indonesia masih melakukan upaya preventif strike atau penegakan hukum terhadap ancaman teror sementara Singapura sudah tahap pencegahan dari hulu, yakni pemikiran radikalisme.

"Singapura lebih hulu yakni "pre-emptive strike", yakni pencegahan terhadap potensi ancaman aksi yang disebabkan oleh pandangan, doktrin dan ideologi," jelasnya.

Nurwakhid menjelaskan bahwa Singapura punya landasan hukum bernama Internal Security Act (ISA) untuk melakukan hal itu. Negara tersebut dapat melarang ideologi, pandangan dan pemahaman radikalisme yang mengarah pada aksi terorisme.

"Singapura berani mengambil Langkah itu karena jelas ceramah, sikap dan pandangan yang eksklusif, intoleran merupakan watak dasar dari muncul pemahaman radikal terorisme akibat doktrin al-wala wa bara maupun takfiri," ucap dia.

Oleh sebab itu, kata dia, BNPT menghargai kebijakan yang diambil oleh pemerintah Singapura terhadap UAS.

Nurwakhid menyatakan bahwa pihaknya tak akan mengintervensi penolakan kedatangan UAS dan rombongan ke negara tersebut.

Sebelumnya, UAS ditolak masuk ke Singapura oleh otoritas setempat. Kementerian Dalam Negeri Singapura menyebut sejumlah alasan menolak kedatangan UAS di negara tersebut.

Salah satu poinnya yaitu UAS dianggap menyebarkan ajaran yang ekstremis dan bersifat segregasi. Singapura juga menyampaikan kritik terhadap pernyataan UAS yang pernah membahas soal bom bunuh diri dalam ceramahnya.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," mengutip situs resmi Kemendagri Singapura.

 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220518131957-20-798039/bnpt-sebut-larangan-uas-masuk-singapura-jadi-pelajaran-untuk-ri.

Di Cangkir Kopiku : Sudah tak ada lagi Nusantara

Di Cangkir Kopiku : Sudah tak ada lagi Nusantara

Di Cangkir Kopiku

Di cangkir kopiku
Agama diaduk menjadi ampas politik yang apek & apes
Menghitamkan sarapan dan makan malam
Menghantui pagi hari dan siang bolong
Menggelapkan mimpi buruk berulang-ulang

Di cangkir kopiku
Arabica dan robusta jadi rasa bacin kebodohan dan kebencian 
Tanpa gula hanya tersisa pahit dengki dan iri hati
Panas menghanguskan kalbu
Dingin membekukan akal

Di cangkir kopiku
Hoax dan fitnah jadi fatwa yang disucikan
Kebudayaan dan tradisi jadi musuh bebuyutan
Demokrasi jadi kebebasan mematikan liyan

Di cangkir kopiku
Sudah tak ada lagi Nusantara
Yang berbeda rasa dan aroma

Di cangkir kopiku
Residu dan bubuk mesiu dari berbagai jurusan memperingatkan
: Indonesia dalam bahaya! 

Bekasi, 20 Mei 2022
Yudhistira ANM Massardi

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India